![]() |
BANYUASIN, SP - Dnas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBPPA) Kabupaten Banyuasin enggelar Pembinaan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Desa Sedang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Kamis (12/12). Kegiatan ini untuk memperkuat Desa Sedang yang telah direalisasikannya sebagai Kampung KB.
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DPPKBPPA) Kabupaten Banyuasin, Dra. Hj. Yosi Zartini, MM, bersama dengan kegiatan tersebut dilakukan penyuluhan kontrasepsi MKJP untuk meningkatkan kualitas pemakaian kontrasepsi yang selama ini sebagian besar pus yang ber KB hanya menggunakan pil dan suntikan.
Ada tiga wilayah di Desa Sedang, yakni Dusun I Dusun II dan Dusun III yang dideklarasikan sebagai Kampung KB. Yang menghadiri pembinaan ini adalah warga, ketua RT, dan Kadus serta kader PKK. Mereka mendapatkan materi-materi mengenai Kampung KB dan manfaatnya,” ujar Korlap KB Suak Tapeh Darminto saat dihubungi.
Menurut Darminto, ketiga Dusun tersebut termasuk wilayah yang padat, "Karena itu, kami menilai pembinaan ini sebagai kegiatan yang penting agar program Kampung KB diimplementasikan dalam kegiatan nyata," terang Darminto.
Darminto menjelaskan, program Kampung KB merupakan inovasi strategis pemberdayaan masyarakat. Arah dari program itu membangun suatu daerah (RW) yang terpadu dengan program Kkpendudukan, KB, dan pembangunan keluarga. "Termasuk program kesehatan, pendidikan, sosial, atau ekonomi. Dengan demikian, terwujudnya fungsi keluarga yang berketahanan," jelas Darminto.
Sementara Kepala DPPKBPPA Kabupaten Banyuasin Dra. H. Yosi Zartini, MM, mengatakan, sampai akhir Mei 2019 keberadaan peserta KB aktif di Kabupaten Banyuasin tercatat sebanyak 341.317 akseptor. Dari jumlah tersebut, kata Yosi, pasangan usia subur (PUS) sebanyak 466.842 atau 73,99 % dan yang menggunakan KB MKJP 79.557 atau 23,03 %, sementara yang ditargetkan KB MKJP sebanyak 30 %.
"Upaya untuk mencapai target tersebut perlu adanya dukungan berbagai pihak baik dari pemerintah maupun LSM dan tingkat kesadaran dari masyarakat itu sendiri akan pentingnya menggunakan alat atau obat KB yang bersifat jangka panjang (MKJP),” kata Yosi dalam penyampaiannya pada kegiatan tersebut.
Lebih jauh, dikatakan Yosi, masalah kependudukan merupakan masalah yang penting dalam pembangunan suatu negara. Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.
Keluaga Berencana, jelasnya, adalah suatu program yang dilaksanakan untuk membangun keluarga sejahtera dengan jalan menekan angka kelahiran anak. “Adapun anjuran KB adalah dengan memiliki dua anak, baik laki-laki maupun perempuan sama saja. Program KB dimaksudkan untuk menekan laju pertambahan penduduk, dalam pengertian secara efektif untuk mencegah kehamilan dengan penggunaan alat dan obat kontrasepsi,” pungkas dia. (Adm)