Notification

×

Tag Terpopuler

Gubernur Sumsel Ajukan Proyek Strategis Nasional

Friday, December 27, 2019 | Friday, December 27, 2019 WIB Last Updated 2019-12-27T02:52:39Z
Ilustrasi jembatan layang Pagaralam

PALEMBANG, SP - Dengan adanya kasus kecelakaan bus Sriwijaya Ekspres beberapa waktu yang lalu, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mengajukan pembangunan jalan layang di Kota Pagaralam menjadi Proyek Strategis Nasional.

Hal ini diungkapkan Gubernur Sumsel, Herman Deru pada kegiatan Kaleidoskop Pembangunan Provinsi Sumsel Tahun 2019 yang diadakan di Griya Agung, Kamis (26/12/2019).

Deru mengatakan, jalan berkelok yang menghubungkan Pagaralam dan Lahat tersebut sangat berbahaya. "Jalan itu berbahaya dan perlu upaya pembangunan jalan nasional seperti kelok 9 di Payakumbuh, agar meminimalisir kecelakaan," katanya.

Atas dasar itulah pihaknya mulai mengajukan kembali proyek strategis nasional di Pagaralam agar dibangun jalan layang tersebut sebagai program ke depan.

"Sebenarnya program pembangunan tersebut sudah diajukan sejak lama. Kalau ini saya pikir gak ada alasan lagi, kita mohon ke kementerian PU untuk jalur Lematang Indah dan Endikat menjadi program strategis nasional. dengan jatuhnya korban sudah terlalu banyak, tidak bisa ditunda," ujar Deru.

Deru mengungkapkan, Lematang Indah lalu jalur Endikat merupakan wilayah yang rawan karena kontur wilayah di perbukitan, jalan sempit, kondisi jalanan naik turun. Salah satu solusinya, dirinya yakin pembangunan jalan layang akan membantu kerawanan yang ada. "Saya pikir pada pertemuan pertama saya dengan Menteri PUPR awal tahun untuk membahas itu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumsel, Nelson Firdaus mengatakan, kondisi disekitar lokasi kecelakaan sejatinya sudah banyak dipasang rambu lalu lintas bagi pengendara untuk berhati-hati. Apa lagi kondisi jalan yang berliku dan curam.

"Bisa saja banyak kemungkinan. Seperti sopir itu kelelahan. Kendaraan jika tidak laik jalan dan tidak memenuhi syarat seharusnya tidak boleh berangkat. Soal rambu juga sudah sering dihimbau untuk selalu di lihat," katanya.

Lebih lanjut diungkapkannya, pihaknya kini hanya menunggu hasil final investigasi yang dilakukan oleh KNKT, untuk diambil tindakan selanjutnya. Dirinya pun mengatakan untuk bus yang berdomisili di Sumsel pihaknya memastikan sudah melalui uji kelayakan ramp check.

"Kita tidak mau ambil kesimpulan lebih cepat, karena ini semua masih dilakukan tahap investigasi. Bus Sriwijaya itu berasa dari Bengkulu dan bukan dari Sumsel," ungkap Nelson.(lan)
×
Berita Terbaru Update