Notification

×

Tag Terpopuler

Korban Sudah Diingatkan Istri Agar Tak Ambil Order Malam Hari

Monday, December 30, 2019 | Monday, December 30, 2019 WIB Last Updated 2019-12-30T03:38:01Z

PALEMBANG, SP - Dengan raut wajah sedih yang mendalam, akibat kehilangan salah satu keluarganya, yang mengalami musibah perampokan disertai pembunuhan, Sabtu (28/12) malam lalu, Maryono (63), kakak ipar korban Ruslan Sani, nampak sangat terpukul dengan kejadian yng menimpa adik iparnya tersebut.


Dia mengatakan, bahwa pelaku pembunuhan tersebut tergolong sangat kejam dan sadis, karena telah dengan kejamnya membunuh adik iparnya yang merupakan tulang punggung keluarga.

"Korban (Ruslan Sani) itu adalah adik ipar saya, dia adalah tulang punggung keluarga, meninggalkan seorang istri bernama Maryatin dan dua orang anak yang masih kuliah dan sekolah," kata Maryono saat ditemui wartawan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Minggu (29/12) pagi.

Selanjutnya, Maryono menceritakan bahwa adik iparnya tersebut sudah kurang lebih setahun ini, menjalani profesi sebagai driver taksi online (taksol) sebagai tambahan, karena adiknya tersebut juga merupakan karyawan honorer bagian keuangan di RSMH Palembang.

"Saya mendapatkan kabar sekitar jam 12.00 WIB tengah malam, oleh istri korban yang mengatakan, bahwa suaminya meninggal dunia, karena dibegal, dan setelah itu saya cek langsung ke RS Bhayangkara ini, dan ternyata benar korban tersebut adalah adik ipar saya, yang  meninggal dunia karena ditikam di beberapa bagian tubuhnya oleh para pelaku,” ungkapnya.

Ditambahkan Maryono, dirinya seringkali pula menasehati korban, agar jangan mengambil order taksol pada malam hari, bahkan menurutnya, istri korban pun selalu memperingati suaminya, dan mewanti-wanti untuk tidak mengambil order taksol pada malam hari.

"Setiap kali mendapatkan oreder, adik ipar saya tersebut pasti selalu menghubungi istrinya, serta teman-temannya sesama driver taksol. Bahkan, saat malam nahas itu pun korban juga menelpon istrinya dan istrinya sudah memperingati korban dengan mengatakan sudahlah jangan narik lagi karena sudah malam, namun rupanya tidak digubris korban dan tetap narik," paparnya dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai keluarga, Maryono mengaku pasrah atas kejadian yang menimpa adik iparnya tersebut, dan menyerahkan semuanya pada proses hukum yang dilakukan pihak berwajib, untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.

"Ya kami sudah pasrah mas, maunya nyawa harus dibayar nyawa oleh pelaku yang sangat sadis tersebut, tapi saya juga sangat menaati hukum, biarlah nanti diserahkan semuanya kepada para penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini," ujarnya, seraya menyebut, nantinya jenazah korban akan dikebumikan di TPU Sematang Borang, Palembang. (fly)
×
Berita Terbaru Update