![]() |
PALEMBANG, SP - Terpenuhinya 100 persen air bersih menjadi salah satu target Walikota Palembang. Hanya saja hal tersebut belum tercapai tahun ini lantaran PDAM Tirta Musi yang merupakan perusahaan daerah Palembang saat ini defisit air 400 liter perdetik dan daftar tunggu sudah mencapai 15 ribu Kepala Keluarga (KK).
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, PDAM harus secepatnya menuntaskan persoalan defisit air besih dengan mencari sumber baru air baku. Selain itu juga berfungsi sebagai cadangan bila Sungai Musi sebagai sumber utama tidak lagi layak digunakan.
"Persoalan air bersih menjadi hal utama yang harus segera diselesaikan, 15 ribu KK yang belum tersambung PDAM adalah jumlah yang besar," katanya, saat memimpin rapat direksi PDAM Tirta Musi, Jumat (20/12/2019).
Ia mengatakan, PDAM harus proaktif hingga ke tingkat pusat untuk pembuatan sumber air baku baru. Menurutnya, ketersediaan sumber baru air baku adalah hal krusial yang harus menjadi perhatian PDAM untuk kebersinambungan pelayanan kepada masyarakat.
"Kita memang sudah memikirkan untuk pembuatan embung di wilayah Gandus untuk sumber air baku, oleh karena itu sudah seharusnya PDAM juga ikut bersama-sama memikirkan percepatan hal ini," katanya.
Seperti yang menjadi keluhan baru-baru ini, yakni kekeruhan Sungai Musi yang menjadi kendala dalam penyediaan air baku, menurutnya PDAM pun seharusnya sudah memikirkan upaya mencari sumber air baku lain selain Sungai Musi.
"Harusnya ketersediaan sumber air baku cadangan sudah menjadi bagian dari program PDAM. Penting bagi perusahaan untuk memikirkan hal ini sebagai bagian dari kebersinambungan pelayanan ke masyarakat," katanya.
Harnojoyo menambahkan, kesejahteraan masyarakat bukan hanya ketersediaan air bersih dan air minum. Namun juga berkaitan dengan ketepatan rencana kerja anggaran yang dilakukan.
Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Musi Harobin Mustofa menjelaskan, PDAM Tirta Musi memiliki 290.573 pelanggan. Sementara kapasitas produksi baru mencapai 3.920 lt/dtk yang hanya mampu melayani 274.700 pelanggan. Ini berarti terdapat minus ketersediaan air 300-400 lt/dtk.
"Saat ini ada penundaan pasang baru sebanyak 15.000 calon pelanggan baru. Akibat minus ini pengaliran air ke pelanggan hanya 12 jam perhari. Ini tantangan terberat apalagi PDAM Tirta Musi adalah percontohan bagi daerah lain," katanya.
Dijelaskannya, untuk meningkatkan performa pelayanan PDAM Tirta Musi dalam melayani masyarakat, program jangka pendek yang dilakukan antara lain pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Poligon 2, IPA Karang Anyar, IPA Sungai Lais, penyelesaian segera Intake Ogan 2.
"Bila intake Ogan 2 selesai maka persoalan di Seberang Ulu akan dapat teratasi. Tinggal fokus kita setelah itu adalah mengatasi persoalan pelayanan di wilayah Ilir," ujarnya. (Ara)