![]() |
PALEMBANG, SP- Banjir di Jalan Kolonel H Burlian tepatnya kawasan Damri selalu menjadi langganan setiap musim penghujan. Penanggulangan baru akan dilakukan Pemerintah Kota Palembang 2020 mendatang dengan berbagai pengerjaan yang akan dilakukan.
Setiap hujan dan banjir, kawasan ini menyebabkan kemacetan yang panjang dan membuat masyarakat resah karena dikhawatirkan mrngganggu keselamatan para pengendara. Kawasan tersebut juga belum lama ini ditinjau oleh Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, setidaknya ada tiga pengerjaan di kawasan itu yang akan dilakukan agar selama musim penghujan tidak terjadi genangan atau banjir. "Pengerjaan Box Culvert, jembatan dan kolam retensi," ujarnya.
Bastari mengatakan, diameted Box Culvert terlalu kecil dan harus diperbesar dan begitupun dengan saluran airnya. "Ukurannya sudah tidak memadai dan kita akan buat dua Box Culvert di kawasan itu," ujarnya.
Sendimentasi yang terjadi bukan satu-satunya penyebab. Pihaknya juga harus mengangkat jembatan yang kini baloknya rendah di Jalan Perindustrian 2. Wajar saja kawasan itu banjir sebab sungai yang mengalir hanya tinggal 50 cm. Sehingga air tidak mencukupi kapasitas pengaliran air saat banjir.
"Jika kolam retensi bisa direalisasikan ini sangat bagus. Tapi jika tidak setidaknya dengan dua pengerjaan ini dapat mengurangi jumlah genangan dan mempersingkat waktu genangan air," katanya.
Kolam retensi yang direncanakan di bandara ataupun Kebun Bunga masih terkendala pembebasan lahan. Sementara Anggaran penanggulangan banjir Rp45 miliar, tahun depan diperkirakan sama karena belum ada kenaikan anggaran. "Lahan disana sangat mahal, Rp2 juta permeter," ujarnya.
Sementara itu, sebelumnya Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda telah meninjau kawasan langganan banjir di depan Damri. Pihaknya akan segera berkoodinasi dengan pihak Balai besar, kemudian PUPR dan dinas terkait untuk bekerjasama dalam mengatasi genangan air di kawasan tersebut. Kemudian sudah mengalokasikan titik tersebut di angagran 2020 mendatang.
Pihaknya juga telah membuat rencana jangka pendek dan panjang dalam mengatasi banjir di kawasan tersebut. "Untuk sementara kita atasi dulu sedimentasi, kemudian titik-titik yang menyumbat aliran air serta menambah kolam retensi supaya dapat menampung air dari anak sungai," jelasnya.
Menurutnya, instansi terkait harus segera bertindak dengan cepat. Jika tidak, genangan ini akan semakin merusak infastruktur lainnya. "Akibatnya jalan kan jadi rusak karena lama tergenang air, ini yang perlu jadi perhatian kita," katanya. (Ara)