PALEMBANG, SP –
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Priyo
Widyanto membuka rapat koordinasi Lintas Sektoral Persiapan Operasi Lilin Musi
2019, bertempat di Ruang Rekonfu Mapolda Sumsel, Senin (16/12).
Rakor ini digelar dalam rangka pengamanan Natal 2019 dan
Tahun baru 2020 (Nataru). Dimana, dalam kesempatan ini Kapolda Sumsel
mengatakan, jika rapat koordinasi itu dimaksudkan untuk mempersiapkan
pengamanan Nataru nanti.
Adapun Operasi Lilin Musi 2019 digelar selama 10 hari,
terhitung mulai 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020. Dalam kesempatan itu,
Kapolda juga mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
berinovasi dan berkreasi guna mewujudkan Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas, yang
lebih kondusif, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal 2019 dan Tahun Baru
2020 dengan aman, dan nyaman.
"Polri menyadari, bahwa untuk mewujudkan situasi aman
serta menimbulkan perasaan aman bagi warga masyarakat yang merayakan Natal 2019
dan Tahun Baru 2020 kami tidak dapat bergerak sendiri. Oleh karena itu Polri
bersama seluruh jajaran, bersinergi dengan instansi terkait, serta mengharapkan
dukungan segenap komponen masyarakat lainnya," kata Kapolda.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi
menyampaikan, bahwa pihaknya melakukan sejumlah persiapan pengamanan menyambut
Nataru. Selain pihaknya juga akan mendirikan sejumlah pos pengamanan di sejumlah
daerah, salah satunya di Kota Palembang.
Kemudian untuk menghadapi Nataru nanti, ruas tol
Kayuagung-Palembang juga, akan dibuka walaupun belom fungsional. Tapi sudah
bisa digunakan oleh masyarakat, walaupun belum ada pintu tol-nya, tapi sudah
bisa menggunakan akses tol langsung dari Kayuagung tembus ke Jakabaring.
“Selama ini kan menggunakan tol Inderalaya, kemudian masuk
ke Kota kayuagung baru masuk ke tol Kayuagung. Untuk personel yang dikerahkan
di pusat keramaian, seperti di jalan tol, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah
kita belum tahu, karena ini masih merupakan rapat awal untuk mengundang para stakeholder
yang dilibatkan, baik dari kepolisian, dan TNI. Tapi nanti untuk rapat
selanjutnya baru diketahui berapa personel yang akan diterjunkan untuk bantuan
perkuatan dari Polda, Satpol PP, dan lain-lain khususnya yang ada di
posko-posko pengamanan, "kata Supriadi.
Sedangkan untuk rencana pendirian posko pengamanan Operasi
Lilin Musi 2019 ini sendiri, biasanya akan didirikan pada H-7, sebelum
pelaksanaan operasi itu sendiri. “Selain itu kita juga akan melaksanakan
pengamanan terbuka dan tertutup. Yang artinya pengamanan terbuka itu anggota
yang menggunakan seragam. Sedangkan untuk yang tertutup seperti anggota Intel,
Serse, dari Satuan Brimob termasuk juga anggota penembak jitu. Untuk anggota
penembak jitu sendiri itu nanti akan kita letakkan di tempat titik-titik yang
dianggap rawan,” pungkasnya. (cr2)