Notification

×

Tag Terpopuler

Ratu Dewa: ASN Tak Ikut Gotong Royong Kena Sanksi

Monday, December 30, 2019 | Monday, December 30, 2019 WIB Last Updated 2019-12-30T02:39:06Z

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, (foto/ist)
PALEMBANG, SP - Menjadi program unggulan selain Shalat Subuh Berjamaah, program Gotong Royong, yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan terus dilaksanakan, dan diwajibkan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, mereka yang tidak taat akan mendapatkan sanksi ringan hingga berat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, Gotong Royong sudah ditunjang dengan Peraturan Walikota (Perwali) sehingga kegiatan ini menjadi wajib dilakukan. Selain itu perlu evaluasi program Gotong Royong selama 2019 ini.

"Dengan adanya Perwali maka akan ada sanksi tegas, dan akan kita perketat lagi sanksi ini jika ASN tidak mempedulikan. Kita minta BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) untuk mengevaluasi dan memberikan sanksi mulai dari sanksi ringan, sedang, hingga berat," katanya, Jumat (27/12) lalu.

Ia mengatakan, program Gotong Royong akan tetap diteruskan dan dijalankan pada 2020 mendatang. Bahkan, Pemkot Palembang bakal lebih mengintensifkan dan meningkatkan kembali program ini, mulai dari Pemkot Palembang, OPD, kecamatan, hingga RT/RW.

Bagi ASN di Pemkot Palembang yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan tersebut maka, akan diberikan tindakan tegas. "Selama ini kita lihat banyak ASN yang datang ya hanya sebatas datang saja, tidak terjun ke lapangan ikut membersihkan," ujarnya.

Dewa mengatakan, pihaknya meminta semua layanan publik untuk dievaluasi. Layanan publik harus hadir di kawasan Gotong Royong dan benar-benar melayani. Seperti pelayanan kesehatan juga pelayanan perizinan. Untuk anggaran, kata dia ini hanya sebatas untuk operasional seperti snack dan lain sebagainya. "Ya, memang ada peningkatan setiap kali kegiatan Gotong Royong menjadi Rp3 juta dari sebelumnya Rp1,5 juta," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pemerintah Kota Palembang, Zuriati mengatakan, tahun depan kegiatan gotong royong ini akan ditingkatkan lagi. Terutama kegiatan gotong royong tingkat kota yang bakal diperbanyak dengan pelayanan umum kepada masyarakat.

"Sedikit berbeda dengan tahun ini, tahun depan kita akan lebih meningkatkan banyak pelayanan umum kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat pun tertarik datang dan ikit berpartisipasi dalam gotong royong ini," ujarnya.

Ditambahkannya, dalam pelayanan umum ini bukan hanya OPD saja yang dilibatkan pihaknya juga akan melibatkan BUMD untuk juga diperkenalkan kepada masyarakat. "Selama ini kan OPD kita libatkan seperti Dinkes, Disdukcapil, DPMPTSP, BPPD, RS Bari, Dinas KB, Dinsos. Dan tahun depan kita akan mengandeng BUMD seperti PT SP2J, PD Pasar, BPR, PDAM , Transportasi Palembang Jaya dan lain sebagainya," jelasnya.

Masih menurut Zuriati, BUMD ini akan menyosialisasikan program-program apa yang ada di BUMD ini bahkan langsung door to door untuk membantu masyarakat. "Misal SP2J bisa door to door kerumah warga untuk sosialiasi program dan juga mengajak masyarakat gotong royong serta bisa membantu masyarakat memasang jargas bagaimana syarat dan lain sebagainya," jelasnya.

Tak hanya itu, semisal PD Pasar juga bakal bekerjasama dengan Bulog untuk membuka pasar murah sehingga bisa membantu masyarakat kurang mampu. "Untuk gotong royong tingkat kota ini memang fokus membersihkan sungai dan anak sungai yang wajib dihadiri oleh Wako, Wawako, Sekda dan OPD yang ada," jelasnya.

Dan lanjut dia, setiap OPD dan BUMD wajib juga mengirimkan relawan baik itu dari tenaga honor dan masyarakat membantu dalam gotong royong ini. Selain gotong royong tingkat kota, juga gotong royong tingkat kecamatan dilakukan setiap kecamatan masing-masing setiap minggunya. "Untuk tingkat kecamatan dilaksanakan oleh camat dan jajarannya dilingkungan kerja kecamatan dengan membersihkan , anak sungai, saluran, drainase yang ditentukan oleh kecamatan," katanya.

Gotong royong untuk tingkat OPD dan BUMD  yakni merupakan zona khusus yang dilakukan OPD dan BUMD untuk membersihkan taman-taman yang ada di kota Palembang. "Ini juga dilakukan serentak di setiap OPD dan BUMD untuk membersihkan taman yang ada di kota Palembang," katanya.

Terakhir yakni gotong royong tingkat RT/RW yang dilakukan oleh masyarakat dihalaman depan rumah masing-masing. "Diharapkan setiap minggu pagi ini masyarakat bisa membersihkab halaman rumahnya sendiri saja minimal setengah jam," katanya.

Namun, kata Zuriati ini yang menjadi tantangan karena kesadaran masyarakat masih kurang. "Karena itu kita minta sosialisasi untuk ke warga ini lebib ditingkatkan melalui peran camat dan lurah," sebutnya pula.

Di 2019 ini, tambahnya sudah berjalan sebanyak 32 kegiatan gotong royong di tingkat Kota Palembang. "Artinya ada 33 sungai dan anak sungai yang kita pelihara dan tahun 2020 rencana kegiatan gotong royong yakni sebanyak 34 kali," katanya. (ara)
         

×
Berita Terbaru Update