![]() |
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa, (foto/ist) |
PALEMBANG, SP -
Menjadi program unggulan selain Shalat Subuh Berjamaah, program Gotong Royong,
yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan terus dilaksanakan, dan
diwajibkan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan, mereka yang tidak
taat akan mendapatkan sanksi ringan hingga berat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa
mengatakan, Gotong Royong sudah ditunjang dengan Peraturan Walikota (Perwali)
sehingga kegiatan ini menjadi wajib dilakukan. Selain itu perlu evaluasi
program Gotong Royong selama 2019 ini.
"Dengan adanya Perwali maka akan ada sanksi tegas, dan
akan kita perketat lagi sanksi ini jika ASN tidak mempedulikan. Kita minta
BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) untuk
mengevaluasi dan memberikan sanksi mulai dari sanksi ringan, sedang, hingga
berat," katanya, Jumat (27/12) lalu.
Ia mengatakan, program Gotong Royong akan tetap diteruskan
dan dijalankan pada 2020 mendatang. Bahkan, Pemkot Palembang bakal lebih
mengintensifkan dan meningkatkan kembali program ini, mulai dari Pemkot
Palembang, OPD, kecamatan, hingga RT/RW.
Bagi ASN di Pemkot Palembang yang tidak berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut maka, akan diberikan tindakan tegas. "Selama ini kita
lihat banyak ASN yang datang ya hanya sebatas datang saja, tidak terjun ke
lapangan ikut membersihkan," ujarnya.
Dewa mengatakan, pihaknya meminta semua layanan publik untuk
dievaluasi. Layanan publik harus hadir di kawasan Gotong Royong dan benar-benar
melayani. Seperti pelayanan kesehatan juga pelayanan perizinan. Untuk anggaran,
kata dia ini hanya sebatas untuk operasional seperti snack dan lain sebagainya.
"Ya, memang ada peningkatan setiap kali kegiatan Gotong Royong menjadi Rp3
juta dari sebelumnya Rp1,5 juta," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pemerintah Kota
Palembang, Zuriati mengatakan, tahun depan kegiatan gotong royong ini akan
ditingkatkan lagi. Terutama kegiatan gotong royong tingkat kota yang bakal
diperbanyak dengan pelayanan umum kepada masyarakat.
"Sedikit berbeda dengan tahun ini, tahun depan kita
akan lebih meningkatkan banyak pelayanan umum kepada masyarakat dengan tujuan
agar masyarakat pun tertarik datang dan ikit berpartisipasi dalam gotong royong
ini," ujarnya.
Ditambahkannya, dalam pelayanan umum ini bukan hanya OPD
saja yang dilibatkan pihaknya juga akan melibatkan BUMD untuk juga
diperkenalkan kepada masyarakat. "Selama ini kan OPD kita libatkan seperti
Dinkes, Disdukcapil, DPMPTSP, BPPD, RS Bari, Dinas KB, Dinsos. Dan tahun depan
kita akan mengandeng BUMD seperti PT SP2J, PD Pasar, BPR, PDAM , Transportasi
Palembang Jaya dan lain sebagainya," jelasnya.
Masih menurut Zuriati, BUMD ini akan menyosialisasikan
program-program apa yang ada di BUMD ini bahkan langsung door to door untuk
membantu masyarakat. "Misal SP2J bisa door to door kerumah warga untuk
sosialiasi program dan juga mengajak masyarakat gotong royong serta bisa
membantu masyarakat memasang jargas bagaimana syarat dan lain sebagainya,"
jelasnya.
Tak hanya itu, semisal PD Pasar juga bakal bekerjasama
dengan Bulog untuk membuka pasar murah sehingga bisa membantu masyarakat kurang
mampu. "Untuk gotong royong tingkat kota ini memang fokus membersihkan
sungai dan anak sungai yang wajib dihadiri oleh Wako, Wawako, Sekda dan OPD
yang ada," jelasnya.
Dan lanjut dia, setiap OPD dan BUMD wajib juga mengirimkan
relawan baik itu dari tenaga honor dan masyarakat membantu dalam gotong royong
ini. Selain gotong royong tingkat kota, juga gotong royong tingkat kecamatan
dilakukan setiap kecamatan masing-masing setiap minggunya. "Untuk tingkat
kecamatan dilaksanakan oleh camat dan jajarannya dilingkungan kerja kecamatan
dengan membersihkan , anak sungai, saluran, drainase yang ditentukan oleh
kecamatan," katanya.
Gotong royong untuk tingkat OPD dan BUMD yakni merupakan zona khusus yang dilakukan
OPD dan BUMD untuk membersihkan taman-taman yang ada di kota Palembang.
"Ini juga dilakukan serentak di setiap OPD dan BUMD untuk membersihkan
taman yang ada di kota Palembang," katanya.
Terakhir yakni gotong royong tingkat RT/RW yang dilakukan
oleh masyarakat dihalaman depan rumah masing-masing. "Diharapkan setiap
minggu pagi ini masyarakat bisa membersihkab halaman rumahnya sendiri saja
minimal setengah jam," katanya.
Namun, kata Zuriati ini yang menjadi tantangan karena
kesadaran masyarakat masih kurang. "Karena itu kita minta sosialisasi
untuk ke warga ini lebib ditingkatkan melalui peran camat dan lurah,"
sebutnya pula.
Di 2019 ini, tambahnya sudah berjalan sebanyak 32 kegiatan
gotong royong di tingkat Kota Palembang. "Artinya ada 33 sungai dan anak
sungai yang kita pelihara dan tahun 2020 rencana kegiatan gotong royong yakni
sebanyak 34 kali," katanya. (ara)