- Dua
Pelaku Sekarat Babak Belur Hajar Massa
PALEMBANG, SP - Ruslan Sani (43) warga RSS-C Griya
Harapan Blok 3 E Kecamatan Sako Palembang, merupakan tenaga hononer Rumah Sakit
Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang dan nyambi
menjadi sopir taksi online, (taksol), ditemukan tak bernyawa di area perumahan
Griya Asri Kecamatan Gandus, Sabtu (28/12). Ditubuh korban ditemukan bekas
tusukan senjata tajam di dada, perut dan kepala. Sementara, pelaku yang
berjumlah 2 orang berhasil diamankan warga dan polisi, satu diantaranya babak
belur dihajar massa.
Kedua pelaku adalah Abib Samudra alias Iwan (36) warga
Jalan KH Azhari, Lorong Amal RT 11, Kelurahan 11 Ulu Palembang dan Sulaiman
(37) warga Jalan Untung Suropati RT 47 Jelutung Kota Jambi, kini keduanya sudah
diamankan di Mapolresta Palembang untuk proses lebih lanjut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua pelaku
berpura-berpura memesan taksol dan minta dijemput di simpang Jalan Kol Atmo
atau sekitar SMA Xaverius dengan tujuan antar Perumahan Griya Asri Gandus.
Kemudian korban datang dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam BG
1442 RP. Namun setelah masuk ke dalam mobil, pelaku langsung menjerat leher
korban dengan tali dan menusuk dada, leher, perut dan kepala hingga korban
tewas.
Akan tetapi sebelum pelaku pergi meninggalkan korban
di perumahan tersebut, warga curiga dan mencegat kendaraan korban yang sudah
dikuasai pelaku, namun karena tak mau berhenti warga merusak kendaraan hingga
hampir seluruh bagian kaca pecah.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Anom Setyadji
mengatakan, kedua pelaku ingin merampok korban.
"Diduga motif kedua pelaku karena ingin
menguasainya harta korban”, kata Anom, saat melihat jenazah korban di kamar
mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Dijelaskan Anom, berdasarkan keterangan pelaku bernama
Sulaiman, ia diperintah rekannya bernama Iwan untuk memesan taksol.
Lalu datanglah mobil Toyota Avanza warna hitam dengan
nomor polisi BG 1442 RP menjmeput kedua pelaku.
Selajutnya pelaku Iwan menyiapkan sebilah senjata
tajam jenis badik dan pistol softgun.
"Masuklah kedua pelaku ini ke dalam mobil. Pelaku
Sulaiman duduk di sebelah korban dan pelaku Iwan duduk di belakang korban.
Kemudian Iwan menusuk korban beberapa kali di bagian wajah dan dada," kata
Anom.
Setelah menusuk korban, kedua pelaku membawa korban ke
daerah Perumahan Griya Asri Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus.
"Maksudnya tubuh korban itu mau dibuang, tapi
aksi kedua pelaku diketahui masyarakat sekitar," kata Anom.
Selanjutnya kedua pelaku akan melarikan diri
menggunakan mobil korban namun dikejar warga dan petugas yang sedang
berpatroli.
“Di Jembatan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang,
pelaku Sulaiman berhasil diamankan warga dan dibawa ke Polsek Gandus. Sedangkan
pelaku Iwan melompat ke rawa-rawa Tapi berhasil diamankan sekitar pukul 23.30
wib”, ujarnya.
Setelah sempat dihakimi warga, Sulaiman dan Iwan
dibawa ke Mapolsek Gandus, kemudian diserahkan ke Mapolrestabes Palembang untuk
diproses lebih lanjut.
Pantauan di ruangan Unit Pidum Polrestabes Palembang,
kedua yang dalam keadaan babak belur itu pelaku masih diperiksa petugas.
Polisi juga mengamankan, 1 unit mobil Toyota Avanza
warna Hitam No Pol BG 1442 RP, 1 sajam
stanlis gagang kayu, 1 buah gagang Senpi jenis Softgun warna hitam dan 1 helai
tali tambang warna Orange.
Tersangka Sulaiman mengakui membunuh korban dimana
yang menjerat leher adalah rekannya Iwan.
“Yang nusuk Iwan, dia tusuk pakai pisau punya sopir,”
katanya.
Sedangka tersangka Abib Samudra alias Iwan mengakui
membawa motor berboncengan dengan Sulaiman untuk merampok mobil korban.
“Yang nusuk bukan aku, tapi Sulaiman, aku cuma bawa
cutter, cutter itu jugo belum melukai uwong, aku sempat masuk rawa-rawa, aku
idak bawa senjata api,” kilahnya.
Sementara itu Yudi (24) tetangga korban mengatakan,
korban sempat mengirim pesan dan meminta tetangganya yang lain sesama driver
taksi online untuk memantaunya memalui GPS karena sudah menaruh curiga dengan
pelaku.
“Sebelum kejadian korban sempat share lokasi ke Tegar,
tetangga kami yang juga Gocar. Dalam whastap korban menulis pesan Tegar pantau
GPS aku antar penumpang. Tapi saat itu Tegar tertidur di rumahnya,” katanya.
Hingga akhirnya, Yudi melanjutkan, sekitar pukul 23.30
wib keluarga korban dan dirinya mendapat kabar dari sesama sopir taksi online
jika Ruslan menjadi korban begal. “Korban ini juga kerja di RSMH Palembang,
nyambil Gocar,” katanya.
Terpisah, Direktur utama RSMH Mohammad Syahril yang
ditemui di RS Bhayangkara sangat mengutuk keras adanya kejadian ini. Ia juga sangat
menyayangkan kejadian ini yang menimpa
korban yang juga pegawai RSMH Palembang.
“Semasa hidupnya beliau adalah pribadi yang teladan,
baik, pekerja keras dan sangat bertanggung jawab. Dia juga sangat bertanggung
jawab dalam mengelola keuangan kasir dan sampai saat ini hasil kerjanya sangat
bagus”, katanya.
Atas kejadian ini, Syahril berharap agar aparat
kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus ini.
Kejadian ini patut menjadi catatan bagi pemerintah
daerah maupun penegak hukum. Sebab kejadian seperti ini sudah begitu meresahkan
masyarakat Kota Palembang dan sekitarnya.
“Untuk itu kami berharap agar kasus ini diusut tuntas
dan tidak pantas untuk ditoleransi”, tambahnya.(hmy)