Notification

×

Tag Terpopuler

Sopir Taksol Tewas Ditikam Dan Dijerat Tali

Monday, December 30, 2019 | Monday, December 30, 2019 WIB Last Updated 2019-12-30T03:04:46Z


- Dua Pelaku Sekarat Babak Belur Hajar Massa

PALEMBANG, SP - Ruslan Sani (43) warga RSS-C Griya Harapan Blok 3 E Kecamatan Sako Palembang, merupakan tenaga hononer Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang dan nyambi menjadi sopir taksi online, (taksol), ditemukan tak bernyawa di area perumahan Griya Asri Kecamatan Gandus, Sabtu (28/12). Ditubuh korban ditemukan bekas tusukan senjata tajam di dada, perut dan kepala. Sementara, pelaku yang berjumlah 2 orang berhasil diamankan warga dan polisi, satu diantaranya babak belur dihajar massa.

Kedua pelaku adalah Abib Samudra alias Iwan (36) warga Jalan KH Azhari, Lorong Amal RT 11, Kelurahan 11 Ulu Palembang dan Sulaiman (37) warga Jalan Untung Suropati RT 47 Jelutung Kota Jambi, kini keduanya sudah diamankan di Mapolresta Palembang untuk proses lebih lanjut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kedua pelaku berpura-berpura memesan taksol dan minta dijemput di simpang Jalan Kol Atmo atau sekitar SMA Xaverius dengan tujuan antar Perumahan Griya Asri Gandus. Kemudian korban datang dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam BG 1442 RP. Namun setelah masuk ke dalam mobil, pelaku langsung menjerat leher korban dengan tali dan menusuk dada, leher, perut dan kepala hingga korban tewas.

Akan tetapi sebelum pelaku pergi meninggalkan korban di perumahan tersebut, warga curiga dan mencegat kendaraan korban yang sudah dikuasai pelaku, namun karena tak mau berhenti warga merusak kendaraan hingga hampir seluruh bagian kaca pecah.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Anom Setyadji mengatakan, kedua pelaku ingin merampok korban.

"Diduga motif kedua pelaku karena ingin menguasainya harta korban”, kata Anom, saat melihat jenazah korban di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Dijelaskan Anom, berdasarkan keterangan pelaku bernama Sulaiman, ia diperintah rekannya bernama Iwan untuk memesan taksol.

Lalu datanglah mobil Toyota Avanza warna hitam dengan nomor polisi BG 1442 RP menjmeput kedua pelaku.

Selajutnya pelaku Iwan menyiapkan sebilah senjata tajam jenis badik dan pistol softgun.

"Masuklah kedua pelaku ini ke dalam mobil. Pelaku Sulaiman duduk di sebelah korban dan pelaku Iwan duduk di belakang korban. Kemudian Iwan menusuk korban beberapa kali di bagian wajah dan dada," kata Anom.

Setelah menusuk korban, kedua pelaku membawa korban ke daerah Perumahan Griya Asri Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus.

"Maksudnya tubuh korban itu mau dibuang, tapi aksi kedua pelaku diketahui masyarakat sekitar," kata Anom.

Selanjutnya kedua pelaku akan melarikan diri menggunakan mobil korban namun dikejar warga dan petugas yang sedang berpatroli.

“Di Jembatan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang, pelaku Sulaiman berhasil diamankan warga dan dibawa ke Polsek Gandus. Sedangkan pelaku Iwan melompat ke rawa-rawa Tapi berhasil diamankan sekitar pukul 23.30 wib”, ujarnya.

Setelah sempat dihakimi warga, Sulaiman dan Iwan dibawa ke Mapolsek Gandus, kemudian diserahkan ke Mapolrestabes Palembang untuk diproses lebih lanjut.
Pantauan di ruangan Unit Pidum Polrestabes Palembang, kedua yang dalam keadaan babak belur itu pelaku masih diperiksa petugas.

Polisi juga mengamankan, 1 unit mobil Toyota Avanza warna Hitam No Pol BG 1442 RP, 1  sajam stanlis gagang kayu, 1 buah gagang Senpi jenis Softgun warna hitam dan 1 helai tali tambang warna Orange.

Tersangka Sulaiman mengakui membunuh korban dimana yang menjerat leher adalah rekannya Iwan.

“Yang nusuk Iwan, dia tusuk pakai pisau punya sopir,” katanya.

Sedangka tersangka Abib Samudra alias Iwan mengakui membawa motor berboncengan dengan Sulaiman untuk merampok mobil korban.

“Yang nusuk bukan aku, tapi Sulaiman, aku cuma bawa cutter, cutter itu jugo belum melukai uwong, aku sempat masuk rawa-rawa, aku idak bawa senjata api,” kilahnya.

Sementara itu Yudi (24) tetangga korban mengatakan, korban sempat mengirim pesan dan meminta tetangganya yang lain sesama driver taksi online untuk memantaunya memalui GPS karena sudah menaruh curiga dengan pelaku.

“Sebelum kejadian korban sempat share lokasi ke Tegar, tetangga kami yang juga Gocar. Dalam whastap korban menulis pesan Tegar pantau GPS aku antar penumpang. Tapi saat itu Tegar tertidur di rumahnya,” katanya.

Hingga akhirnya, Yudi melanjutkan, sekitar pukul 23.30 wib keluarga korban dan dirinya mendapat kabar dari sesama sopir taksi online jika Ruslan menjadi korban begal. “Korban ini juga kerja di RSMH Palembang, nyambil Gocar,”  katanya.

Terpisah, Direktur utama RSMH Mohammad Syahril yang ditemui di RS Bhayangkara sangat mengutuk keras adanya kejadian ini. Ia juga sangat menyayangkan kejadian ini  yang menimpa korban yang juga pegawai RSMH Palembang.

“Semasa hidupnya beliau adalah pribadi yang teladan, baik, pekerja keras dan sangat bertanggung jawab. Dia juga sangat bertanggung jawab dalam mengelola keuangan kasir dan sampai saat ini hasil kerjanya sangat bagus”, katanya.

Atas kejadian ini, Syahril berharap agar aparat kepolisian dapat mengungkap tuntas kasus ini.

Kejadian ini patut menjadi catatan bagi pemerintah daerah maupun penegak hukum. Sebab kejadian seperti ini sudah begitu meresahkan masyarakat Kota Palembang dan sekitarnya.

“Untuk itu kami berharap agar kasus ini diusut tuntas dan tidak pantas untuk ditoleransi”, tambahnya.(hmy)
×
Berita Terbaru Update