![]() |
PALEMBANG, SP - Sebanyak 17 ribu peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Palembang di Golden Sriwijaya Jakabaring, Kamis (13/2/2020).
Belasan ribu peserta tersebut bersaing untuk memperebutkan 916 formasi sesuai kebutuhan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Berbagai persiapan matang telah dilakukan dalam menghadapi proses pelaksanaan seleksi yang digelar selama tujuh hari tersebut agar bisa berjalan sukses.
Walikota Palembang, H Harnojoyo didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa dan jajaran lainnya meninjau langsung seleksi yang dilaksanakan pada sesi ketiga untuk hari pertama di ke Golden Sriwijaya Jakabaring, Kamis (13/2/2020).
Dalam kunjungannya, Harnojoyo ingin memastikan proses CAT CPNS untuk Kota Palembang berjalan lancar tanpa kendala.
"Alhamdulillah berjalan lancar, tidak ada masalah berarti, bahkan para peserta merasa senang, karena tempatnya sangat nyaman, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran BKN dan BKPSDM Kota Palembang yang telah bekerja keras sebagai penitia CAT CPNS ini" katanya.
Harnojoyo berpesan, agar peserta tetap fokus dalam mengerjakan soal. Tak perlu percaya dengan oknum-oknum yang menjanjikan bisa meluluskan jadi abdi negara.
"Tidak ada yang bisa meluluskan, apalagi sekarang sistemnya sudah canggih, selesai tes kita sudah tahu langsung hasilnya, jadi jangan pernah percaya kalau ada yang mengatakan ada permainan dalam penerimaan CPNS, itu semua bohong, percayalah pada diri sendiri" katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional VII Agus Sutiadi mengatakan, pelaksanaan CAT Kota Palembang digelar selama tujuh hari.
Dimana setiap harinya ada lima sesi atau 600 peserta. "Pelaksanaannya secara bertahap, dibagi sampai tujuh hari kedepan," katanya.
Diakui Agus, hasil tes CAT peserta tahun ini terbilang lebih baik karena secara passing grade dan kualitas soal yang juga ikut sedikit diturunkan. Mayoritas peserta yang ikut tahun ini adalah peserta yang pernah ikut namun gagal di tahun lalu.
"Dari beberapa peserta yang diwawancarai mereka belajar hampir tujuh bulan, bahkan menyisihkan waktu untuk tidak main gadget selama lima jam per hari. Sehingga ketika mendapati soal-soal yang mirip seperti tahun lalu mereka bisa melewatinya," jelasnya.
Agus menegaskan, sama seperti pelaksanaan CPNS tahun sebelumnya, tidak ada lagi kemungkinan untuk peserta titipan dan tidak percaya dengan pihak-pihak yang menawarkan jadi PNS.
"Kalau ada yang bilang tahu yang duduknya dimana jangan dipercaya juga, karena posisinya pun kita acak," katanya. (Ara)