![]() |
BANYUASIN, SP - Kelompok tani di Bumi Sedulang Setudung
mendukung penuh program Selamatkan rawa sejahterakan petani (SERASI)
dari pemerintah pusat. Para gapoktan berharap agar pemerintah khususnya
Kementrian Pertanian RI tetap memberikan program SERASI tersebut di
wilayah Banyuasin.
“Kami mendukung 100% program SERASI karena dapat
mensejahterakan para petani. Kami meminta kepada pemerintah agar lahan
warga yang belum mendapatkan SERASI pada tahun 2019 yang lalu, ditahun
2020 ini bisa mendapatkan program SERASI tersebut,” ujar Rohim, petani
asal Sumber Marga Telang, kemarin.
Rohim menyebutkan jika program serasi ini sangat membantu
masyarakat petani padi, sebab program ini merupakan bentuk kepedulian
pemerintah kepada para petani. Sebab dengan ada nya program ini dapat
memperbaiki sistem pengairan sawah petani.
“Tentunya dengan SERASI hasil panen kami dapat meningkat
serta kami dapat melakukan panen beberapa kali dalam satu tahun.
Tentunya ini dapat mewujudkan cita cita Banyuasin sebagai Lumbung pangan
Nasional, oleh sebab itu kami berharap pemerintah Pusat dan pemerintah
Kabupaten Banyuasin khusus nya dapat meneruskan Program yang sangat baik
ini,” harap dia.
Selain itu, pihak UPKK juga berharap adanya pengawasan
bersama dari pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Banyuasin dan Polres
Banyuasin sama-sama mengawasi program SERASI tersebut, agar dana
tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan menghindari
penyimpangan.
Untuk diiketahui, Kabupaten Banyuasin ditahun 2019 mendapat
Program SERASI seluas 67.836 Ha meliputi 15 Kecamatan dengan 82
UPKK/Desa. Kegiatan Optimasi Lahan (OPLA) sepenuhnya pelaksanaan
dilaksanakan oleh masing masing UPKK (Unit Pengelolaan Kegiatan dan
Keuangan) pada masing masing desa, termasuk pengelolaan dana yang
ditransfer melalui rekening UPKK dengan jumlah yang bervariasi sesuai
dengan luasan yang termasuk dalam kegiatan.
Luasan tersebut berdasarkan hasil survey yang dilakukan
oleh Konsultan Perencana mengacu kepada Luasan yang telah dibakukan
dengan Perbup (LP2B). Sementara harga satuan kegiatan OPLA ditentukan
dengan anggaran sebesar Rp. 4.300.000,- setiap hektar.
Dari besaran anggaran tersebut sebesar Rp. 4.000.000,-
diperuntukan untuk kegiatan konstruksi dan pengadaan pompa air (bila
diperlukan), dan sebesar Rp 300.000,- diperuntukan untuk pengelolaan
lahan yang dapat dibelikan sebagai decomposer (guna percepatan
pembusukan akar tanaman).
Selain itu dalam kegiatan SERASI ini juga diberikan bantuan
berupa SAPRODI yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementrian
Pertanian yaitu berupa Benih, Herbisida, Dolomit dan Pupuk Hayati.
Hasil pemantauan di lapangan bahwa program SERASI berjalan
sesuai jadwal yang telah ditentukan, pengerjaannya sdh hampir 100%.
Adapun batas akhir program SERASI tahun anggaran 2019 yaitu pada bulan
Maret 2020. (Adm)