![]() |
BANYUASIN, SP - Puluhan Wartawan tergabung dalam Organisasi
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuasin, mendatangi Mapolres
Banyuasin, mendesak Polres Banyuasin menangkap pelaku penganiayaan
Wartawan, Senin (09/03).
Kedatangan puluhan kuli tinta disambut langsung oleh
Kapolres Banyuasin AKBP Denny Sianipar SIK di ruang kerjanya, Jalan
Lingkar Pemkab Banyuasin.
"Kami memberikan suport moral terhadap Polres Banyuasin,
untuk segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap wartawan yang
dianiaya oleh enam orang pelaku, ketika melakukan peliputan penambangan
pasir di Desa Rantau Harapan, Kecamatan Rantau Bayur,” tegas Ketua PEI
Banyuasin Diding Karnadi.
Lebih lanjut dia mengaskan, Wartawan pilar keempat dari
demokrasi, sehingga wartawan diberikan kebebasan untuk mencari dan
menyajikan berita yang layak. "Kami merasa terluka, kawan kami, sahabat
Kami Deni Ganevo terluka saat melakukan peliputan. Ini bentuk
kriminalitas terhadap dunia jurnalis,” cetus dia.
Sementara Kapolres Banyuasin AKBP Denny Ardiantara
Sianipar, S.IK, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan adanya oknum
wartawan dianiaya tersebut. "Ya, saya pribadi dan institusi Polri,
turut prihatin adanya kekerasan terhadap wartawan di Bumi Sedulang
Setudung. Kami sudah menerima laporan dari kawan – kawan wartawan. Saat
ini tim sudah terjun ke lokasi untuk mendeteksi kejadian dan mengejar
pelaku,” jelas dia di hadapan puluhan awak media.
Terpisah Deni Ganevo, selaku korban, mengatakan,
mengapresiasi Polres Banyuasin. Kemudian meminta Pemkab Banyuasin
menutup aktivitas penambangan pasir.
"Ada dua hal yang menjadi perhatian kita bersama. Kekerasan
terhadap wartawan dan Meminta Pemkab Banyuasin menutup aktivitas
penambangan pasir. Tidak ada manfaat bagi masyarakat dan tidak ada
pendapatan untuk Pemkab Banyuasin. Banyak mudharatnya ketimbang
baiknya,” jelas Deni ketika ditemui di Polres Banyuasin. (Adm)