Notification

×

Tag Terpopuler

Nikmati Empuknya Puyuh Mallond di Dapoer Ladiva

Tuesday, March 03, 2020 | Tuesday, March 03, 2020 WIB Last Updated 2020-03-03T02:37:09Z

PALEMBANG, SP - Palembang dikenal sebagai daerah yang kaya kuliner, salah satunya kuliner jenis pindang yang dengan mudah bisa dijumpai di setiap sudut kota.

Tak sedikit pula rumah makan di Palembang yang menyuguhkan beragam jenis pindang dengan cirinya tersendiri. Eva selaku owner Dapoer Ladiva menawarkan kuliner pindang yang bisa diterima semua lidah dengan menggabungkan semua keunikan pindang tiap daerah sehingga tercipta pindang yang nikmat.

"Pindangnya buatan sendir ibukan ciri khas dari suatau daerah sehingga, rasanya merupakan gabungan dari semua rasa yakni pedas, asam, manis dan gurih," ujarnya saat ditemui di Dapoer Ladiva yang terletak di Jalan Gubernur HA Bastari tepat di depan Opi Mal Jakabaring Palembang, Senin (2/3).

Pindang yang disediakannya juga beragam mulai dari pindang ikan air tawar seperti pindang patin, gabus, pindang ikan salai atau ikan asap dan pindang burung Puyuh Mallond, burung puyuh bakar, juga ada pindang tulang. Harga kuliner berkuah ini dibanderol mulai Rp20 ribu per porsi. "Puluhan porsi laku terjual setiap harinya dengan beragam pindang yang tersedia," ujar Eva pula.

Aroma kuah pindang khas daun kemangi bakal tercium saat tiba di rumah makan Dapoer Ladiva, ditambah lagi dengan konsep makanan pindang yang disajikan ala rumahan, ditemani dengan nasi putih, lalapan segar, dan tiga sambal yang pedas dan segar tentunya. 

Selain itu, ikan, daging dan ayam pindang memang benar-benar pilihan, empuk dan tidak amis saat disajikan dalam pindang. Untuk pindang tulang khas Palembang yang ada di Dapoer Ladiva memiliki cita rasa asam yang menyegarkan. Sensasi rasa ini, berhasil membuat banyak orang ketagihan.

“Pindang tulang yang kami jual, memiliki rasa unik campuran asam dan pedas, ciri khas masakan Sumatera Selatan," jelas Eva.

Eva menambahkan, Dapoer Ladiva juga memiliki menu andalan yang diklaimnya, tidak dijual di tempat lain di Palembang, yaitu pindang burung puyuh, burung puyuh bakar, dan puyuh mallond ungkep rempah goreng.

"Burung puyuh yang kita pakai bukan jenis puyuh petelur lokal afkir, yang cenderung kecil dan dagingnya alot, akan tetapi kami menggunakan burung puyuh mallond yang tekstur dagingnya lebih empuk dan lebih tebal dagingnya," jelas Eva.

Proses pemasakannya pun diakuinya, berbeda dari yang lain yaitu, dimasak secara diungkep tanpa menggunakan air, langsung dengan bumbu rempah lengkap dan, api kecil yang menjadikan bumbunya meresap hingga ke daging puyuh mallond.

“Burung puyuh mallond ini, berbeda dengan puyuh lokal. Burung puyuh mallond ini berasal dari Prancis hasil kawin silang dengan burung puyuh lokal. Dan kami beli langsung dari distributor yang ada di Yogya, karena gak ada di Sumatera peternakannya,” ungkapnya.(dkd)
×
Berita Terbaru Update