Notification

×

Tag Terpopuler

Hitungan Jam, Palembang ‘Tenggelam’

Thursday, April 16, 2020 | Thursday, April 16, 2020 WIB Last Updated 2020-04-16T02:16:27Z

- Pompanisasi Sungai Bendung Dinilai Tak Berfungsi

PALEMBANG, SP - Hujan deras selama dua jam membuat sejumlah kawasan dalam Kota Palembang terendam banjir dengan kedalam bervariasi. Hujan diketahui mulai turun pada pukul 12.00 hingga pukul 14.00 WIB, Rabu (15/4). 

Pantauan, didapati sejumlah kawasan dan jalan protokol terendam banjir, seperti Jalan M. Isa, Jalan Mayor Salim Batubara, Jalan Sudirman, Jalan Kapten Arivai dan KS Tubun, Jalan Mayor Ruslan, RS Soekamto dan Angkatan 66 dan sejumlah jalan dikawasan pemukiman warga. 

Masih berdasarkan pantauan banjir juga menggenangi Jalan Sapta Marga, Anwar Sastro,  Papera, Dwikora,Kantor Pajak SU II, depan Universitas Muhammadiyah Palembang bahkan halaman Kantor Gubernur Sumsel dan PN Palembang juga tidak luput dari genangan air.

Disinyalir tingginya genangan air ini akibat tidak berfungsinya drainase (saluran air) sehingga air hujan menggenangi jalan, perkantoran dan pemukiman warga. 

Mirisnya lagi enam pompa air di Sei Bendung dengan kapasitas 36.000 liter permeter kubik dinilai tidak efektif mengatasi banjir.

Kristina warga Skip Palembang menyayangkan sistem pompanisasi Sungai Bendung yang baru saja diresmikan tidak bisa mengatasi genangan air. 

"Rumah kita kebanjiran, setiap hujan deras, sepertinya tidak ada bedanya Palembang punya pompa atau tidak, masih tetap banjir juga," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, dengan intensitas hujan yang lama dan deras saat ini beberapa titik Kota Palembang masih banjir. 

"Banjir ini karena masih ada sedimentasi, dan penyempitan saluran air, makanya perlu normalisasi saluran/sungai. Hal ini akan terus kita evaluasi dan perbaiki," katanya. 

Mengenai pompanisasi Sungai Bendung yang diklaim memiliki covered wilayah yang sangat luas, diakuinya beberapa kawasan masih juga banjir. Tapi menurutnya, harus diakui jika waktu, ketinggian dan luasan genangan berkurang.

Salah satunya berkurangnya titik banjir di Palembang yang awalnya 66 titik menjadi 33 titik banjir. Selain itu, lama genangan air yang sebelumnya paling lama 12 jam, sekarang menjadi 2 jam. "Diantara 33 titik yang tersisa itu diantaranya kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Buah ini. Seperti Sapta Marga, Sekojo, Jalan Urip  Sumoharjo," katanya. 

Menurutnya, saat ini Kota Palembang memiliki anggaran untuk penanganan banjir sekitar Rp60 miliar. Hanya saja diakuinya jika jumlah tersebut jauh dari kata cukup untuk menuntaskan persoalan banjir Palembang. "Masih sangat kurang, untuk pemeliharaan operasional, sendimenrasi, memperbaiki membuat saluran yang baru dan lainnya," jelasnya.

Banjir juga dialami Pengadilan Negeri (PN) Palembang Klas 1A Khusus yang berlokasi di Jalan Kapten Arivai tergenang banjir setinggi lutut orang desa, setelah diguyur hujan deras sekitar dua lebih.

Berdasarkan pantauan, genangan air setinggi lutut orang dewasa itu  mengharuskan semua pegawai dan tamu membuka sepatu dan menggulung celananya.

Ditenggarai tingginya genangan air itu karena drainase tidak berfungsi dengan baik sehingga air menggenangi perkantoran yang ada di sekitar Jalan Kapten Arivai.

Menurut Gustek, juru parkir PN Palembang mengatakan banjir sudah sering terjadi di Kantor Pengadilan Negeri Palembang. 
"Sudah sering, kalau hujan deras dengan durasi lama pasti banjir, tahun lalu saja pernah masuk ke dalam ruang sidang Tipikor yang ada di depan, dan sekarang seperti yang dilihat sudah setinggi lutut orang dewasa dan hampir masuk ruang sidanglantai dasar,” ujar Gustek.

Hakim PN Palembang, Abu Hanifah menambahkan genangan air yang terjadi kemarin tidak terlalu mengganggu agenda sidang dikarenakan persidangan dilakukan secara online dilantai 2 gedung PN Palembang.

Dia berharap, agar pemerintah setempat cepat tanggap dalam menangani permasalahan ini seperti sudah menjadi pemandangan yang biasa bila musim penghujan tiba, apalagi ini bahkan PN Palembang serta kawasan sekitarnya sudah termasuk daerah langganan banjir.

Tidak hanya gedung PN Palembang, Dapur Umum yang terletak tidak jauh dari gedung PN Palembang yang baru saja selesai diresmikan oleh gubernur Sumsel satu jam sebelum hujan deras itu tidak lepas dari genangan air, nampak beberapa petugas baik TNI,Polri serta petugas yang berjaga dilokasi tersebut terlihat sibuk mengangkat peralatan-peralatan dapur yang sejatinya digunakan untuk digunakan warga yang terdampak Pandemi Covid-19. (Ara/Fly/zul)
×
Berita Terbaru Update