Notification

×

Tag Terpopuler

Pengemis Menjamur di Jalan Protokol

Tuesday, May 12, 2020 | Tuesday, May 12, 2020 WIB Last Updated 2020-05-12T09:51:20Z
Sidak warga meminta-minta di kawasan Jakabaring. (foto:Ara)
- Dampak Covid-19

PALEMBANG, SP – Dampak sosial ekonomi akibat Covid-19 mulai dirasakan, hal ini terbukti menjamurnya para pengemis di sejumlah jalan protokol di Kota Palembang. 

Hal ini berdampak pada kondisi sosial warga yang langsung turun ke jalanan untuk meminta-minta sembako. 

Berdasarkan pantauan di sepanjang Jalan Gubernur H Bastari, sejumlah masyarakat memasang papan bertuliskan "Saya Butuh Sembako". Bahkan, kegiatan ini juga dilakukan oleh orang lanjut usia. 

Pemerintah melakukan upaya edukasi kepada para pengemis melalui Dinsos dan Satpol PP.  Puluhan orang tersebut dijaring kemudian diangkut dan diantarkan ke rumahnya serta diberi sembako. 

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, sejumlah pengemis tersebut diketahui berasal dari satu RT di Jakabaring yang dikoordinir seseorang.

Saat ini, pemerintah masih memberikan keringanan dan dilakukan pendataan. 

"Mereka ada yang berasal dari satu RT, kita tangkap dan diberi edukasi karena melanggar Perda 44/2002 soal ketertiban," katanya, Selasa (12/5/2020).

Ia mengatakan, mereka mengalami kesulitan selama masa pandemi sehingga melakukan aksi meminta-minta disejumlah tempat seperti di wilayah Jakabaring dan Jalan Demang Lebar Daun Palembang. 

"Mereka memang orang susah. Semoga dengan tindakan ini mereka takut dan jera," katanya. 

Fitri mengakui, jika keberadaan pengemis di sepanjang jalan protokol Kota Palembang sdauh biasa terjadi saat bulan Ramadan dan mendekati hari raya Idul Fitri. Hanya saja, melihat kondisi di lapangan hari ini, hal ini menjadi fenomena baru sejak pandemi Covid-19 yang belakangan terjadi.

"Dari temuan di lapangan, kecendrungannya ada pengkoordiniran. Seperti yang kami konfirmasi ke beberapa dari mereka ternyata tinggal di satu RT, dengan modus-modus tertentu," ujarnya.

Pihaknya berharap, tidak ada yang memanfaatkan kondisi pamdemi Covid-19 ini untuk mendapatkan keuntungan. Selain dapat mengganggu ketertiban umum, apa yang dilakukan di jalanan dengan disertai papan bertuliskan meminta bantuan sembako tersebut merusak keindahan kota.

"Soal sembako kita sudah ada datanya dan saat ini sedang dalam tahap pendistribusian secara bertahap. Jadi silakan tunggu di rumah, nanti diantar kerumah masing-masing," katanya.

Saat ini, Pemerintah sudah mendata masyarakat yang terkena dampak Covid-19 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Mereka yang belum dapat dan masuk database pendataan masyarakat terdampak Covid-19 dan masyarakat miskin baru akan diberi sembako susulan.


"Jangan ada lagi yang nongkrong-nongkrong di jalan untuk meminta-minta. Pulanglah ke rumah, yakinlah saat ini kita terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak.Kita juga telah menambah anggaran pananganan Covid-19," katanya.


Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang, Heri Aprian menyampaikan, saat ini jumlah masyarakat miskin baru yang akan mendapat bantuan sembako sekitar 32.000 KK dan telah terverifikasi.

"Jumlah ini akan bertambah lagi dan masyarakat diminta untuk sabar, karena pemerintah pasti telah memikirkan terkait bantuan sembako, tapi bertahap," katanya. (Ara)
×
Berita Terbaru Update