Notification

×

Tag Terpopuler

Okupansi Hotel di Sumsel Turun 0,49 Poin

Wednesday, July 01, 2020 | Wednesday, July 01, 2020 WIB Last Updated 2020-07-01T09:29:17Z
Suasana di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, (foto/ist)
- Sepanjang April-Mei

PALEMBANG, SP - Berita resmi statistik yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (1/7) menyebutkan, sama dengan April, pada Mei 2020 ini tidak ada wisatawan mancanegara (wisman) yang datang berkunjung ke Sumsel, walapun penerbangan langsung internasional di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II sudah mulai dibuka secara terbatas. 

BPS Sumsel juga mencatat, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel bintang di Sumsel pada Mei 2020 tercatat sebesar 18,94 persen, atau turun 0,49 poin dibanding TPK hotel pada April 2020 yang sebesar 19,43 persen. 

TPK hotel tertinggi adalah hotel bintang satu sebesar 29,05 persen dan yang terendah adalah hotel bintang dua yang sebesar 15,00 persen. Rata-rata lama menginap tamu di Sumsel pada Mei 2020 pada hotel bintang selama 1,73 hari atau turun 0,31 hari dibanding April 2020. 

"Dengan rincian 2,59 hari rata-rata lama menginap tamu asing dan 1,73 hari rata-rata lama menginap tamu domestik. Rata-rata lama menginap tamu yang paling lama ada pada hotel bintang satu yaitu 4,33 hari dan yang paling singkat 1,22 hari pada hotel bintang dua," tulis BPS Sumsel dalam berita resmi statistik tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal mengakui, pascadicanangkan untuk melakukan aktivitas New Normal otomatis pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan kemudahan kepada pelaku-pelaku pariwisata.

"Karena harus jujur kita akui, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, pariwisata adalah industri yang paling terpuruk, karena adanya pelarangan pendatang baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, secara bertahap kita sudah mulai izinkan pelaku pariwisata untuk melakukan aktivitas, dengan tetap patuhi protokol kesehatan," kata Aufa kepada wartawan, Rabu (1/7).

Masih menurut Aufa, pihaknya bersama Dinas Pariwisata Kota Palembang, dan PHRI Provinsi Sumsel sudah melakukan monitoring terkait penerapan protokol kesehatan ke sejumlah hotel, restoran dan tempat-tempat pariwisata yang ada di Kota Palembang.

"Alhamdulillah, semuanya sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan, sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing pelaku industri pariwisata," imbuh Aufa.

Ditambahkannya pula, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk memotivasi para pelaku industri pariwisata dengan cara memberikan penghargaan kepada pelaku-pelaku industri pariwisata, yang betul-betul sudah menerapkan protokol kesehatan di New Normal ini. "Artinya, betul-betul mereka memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada pengunjung yang datang," pungkasnya. (ded)
×
Berita Terbaru Update