Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa Melakukan Sidak ke Kantor Lurah Talang Aman,Tindaklanjuti Laporan Warga Soal ASN
Palembang, SP - Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus disiplin. Pemerintah Kota Palembang menyiapkan sanksi ringan hingga berat bagi ASN yang "bandel".
Sekda Kota Palembang Ratu Dewa meninjau langsung kedisiplinan kerja ASN di lingkungan Pemerintahan Kota Palembang. Salah satunya di Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning.
Hasilnya, ditemukan tiga orang ASN tidak ada di tempat padahal sudah lewat dari jam makan siang. Diantaranya Sekretaris Lurah, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PMK) dan satu staf.
"Di kantor ini ada enam ASN. Kami dapat laporan ketiganya jarang masuk kantor, walaupun paginya masuk tapi hanya sebentar," katanya, Kamis (18/2/2021).
Dewa mengatakan, bagi ASN yang tidak disiplin akan diberikan sanksi secara bertahap, mulai dari ringan, sedang dan berat. Sanksi ringan berupa teguran tertulis hingga tiga kali. Sanksi sedang berupa penundaan gaji berkala dan penurunan pangkat.
"Banyak yang sudah dilakukan penurunan pangkat bagi ASN yang tidak disiplin dan diberikan sanksi penurunan pangkat," katanya.
Sementara itu untuk sanksi ketiga yakni dibebastugaskan sebagai ASN/ diberhentikan. Salah satunya ASN yang terkena kasus tindak pidana. "Misalnya kasus narkoba, saat sudah menerima surat penahanan, baru akan diberhentikan dari ASN," katanya.
Kedepan dari BKPSDM akan membuat program aplikasi baru absesi lewat handphone. Sehingga dapat terdeteksi kedisiplinan setiap pegawai. "Dalam waktu dekat akan direalisasikan, karena sekarang menggunakan fingerprint kedisiplinan masih tergantung kejujuran," katanya.
Selain itu Ratu Dewa juga mengunjungi salah seorang warga yang mengalami sakit tumor di belakang telinga. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan puskesmas Basuki Rahmat dan diberi rujukan ke rumah sakit. "Sudah dibuatkan kartu KIS dan secara online sudah bisa digunakan," katanya.
Kelurahan Talang Aman Virgiyanti membenarkan jika pegawainya tersebut jarang masuk kantor. Setidaknya dalam lima hari kerja ada dua hari tidak masuk kerja dengan alasan beragam. "Sudah sering ditegur, tapi tidak mengindahkan," katanya. (Ara)
