Notification

×

Tag Terpopuler

BINA KELUARGA LANSIA (BKL) BERPERAN MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Saturday, November 06, 2021 | Saturday, November 06, 2021 WIB Last Updated 2021-11-06T00:47:56Z

PALEMBANG, SP - Proses kehidupan seorang manusia dimulai dari sejak janin – bayi – anak – remaja dewasa dan manula kemudian mati. Proses ini akan dilalui oleh semua makhluk yang diciptakan dengan maha sempurna , karena diberikan akal, otak, dan badan yang kokoh dan sehat . Istilah Lansia ( Lanjut Usia ) sendiri umumnya digunakan untuk pria dan wanita yang telah berlanjut usia,terdapat batasan – batasan umur yang mencakup batasan umur orang yang masuk dalam kategori lansia, diantaranya adalah 60 tahun ( UU No.13 Tahun 1998 ) dan 60-74 tahun ( WHO ) . Dalam usia yang sudah tua ini terkadang lansia gagal mempertahankan keseimbangan terhadap kesehatan dan cenderung menghadapi kondisi stress fisiologis. Lansia juga seringkali mengalami penurunan daya Kemampuan untuk hidup serta peningkataan kepekaan secara individual .

Lansia tangguh adalah upaya meskipun telah berusia diatas 60 sampai 70 tahun lansia tetap produktif ,tidak mudah memang menjadi seorang lansia tangguh,apalagi dengan keterbatasan aktivitas, cara berpikir , tingkat emosional dan intelegensia dan masalah pelik lainnya. Di tengah pandemi Covid – 19 yang sedang melanda saat ini, lansia merupakan kelompok rentan yang bisa dengan mudah terpapar dan terinfeksi, sehingga mewujudkan kondisi lansia tangguh di suatu wilayah dianggap perlu   dilakukan,

BKKBN mempunyai satu program untuk mewujudkan lansia tangguh tersebut yaitu Bina Keluarga Lansia ( BKL ) , kelompok kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia. Bentuk – bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain penyuluhan, kunjungan rumah , rujukan , pencatatan dan pelaporan segala kegiatan yang telah dilaksanakan. Di dalam kegiatan BKL sendri terdapat 7 Dimensi bagi terwujudnya Lansia tangguh , yaitu dimensi spiritual, fisik , emosional, Intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional dan vokasional serta lingkungan.

Dari 7 dimensi ini penulis beranggapan bahwa  dimensi spiritual, kesehatan fisik , dan  sosial  yang harus terus dibina untuk menghadapi bahaya penyebaran virus Covid -19 . kenapa bisa seperti itu ??? beginilah penjabaran nya :

1.    Dimensi spritual

Di kegiatan BKL para Lansia dibina dan diarahkan untuk lebih mendekatkan diri pada kegiatan yang bersifat keagaamaan , majlis – majlis taklim serta pengajian – pengajian yang terjadwal dan rutin dilaksanakan, konsultasi mengenai masalah keagamaan bisa lansung dilakukan melalui KUA atau tokoh – tokoh agama yang ada diwilayah tersebut, hal ini bisa saja terjadi karean  BKL mempunyai MOU atau perjanjian kerja sama dengan KUA setempat untuk membimbing dan membina lansia di wilayah tersebut.Dengan adanya kegiatan ini diharapkan hati menjadi lebih tenang , tawakkal dan lebih bijaksana.

2.    Dimensi fisik

BKL di suatu wilayah juga memiliki kerjasama dengan Puskesmas atau puskesmas pembantu yang ada di daerah tersebut untuk mengajak para lansia tetap beraktivitas secara fisik dan memantau kesehatan fisik dan psikis para lansia yang menjadi anggotanya, tenaga – tenaga kesehatan serta penyuluh Keluarga berencana berkolaborasi memantau kesehatan lansia dengan melakukan senam bersama, melakukan  pemeriksaan kesehatan rutin,penyuluhan, melakukan kunjungan rumah serta melakukan pendampingan khusus pada keluarga yang memiliki lansia untuk memastikan lansia – lansia yang ada diwilayah tersebut tetap sehat.

1.    Dimesi sosial

Lansia cenderung menyendiri dan seringkali tidak percaya diri lagi  karena mereka sadar akan turun nya kemampuan diri mereka dalam hidup bermasyarakat,  di BKL biasa para lansia bisa bergaul dan memiliki banyak teman seusianya , kegiatan – kegiatan pertemuan biasanya dibarengi dengan arisan , belajar ketrampilan yang baru, menyalurkan hobi serta sesi curhat sesama lansia, hati para lansia pun akan tetap bahagia ,bukankah  ada ungkapan yang mengatakan hati bahagia maka imun tubuh pun terjaga.

Sebagai penyuluh keluarga berencana yang memiliki orang tua yang sudah lanjut usia, saya merasa sangat bersyukur dengan ada nya kelompok kegiatan Bina Keluarga lansia ini, fisik orang tua saya serta anggota yang lain  tetap terkontrol serta batin mereka bahagia melalui pengajian serta pertemuan  yang rutin diikuti  di Bina Keluarga Lansia yang mereka ikuti .

BERDAYAKAN KELUARGA MELALUI UPPKA

Pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah secara normatif bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan  BKKBN  telah melakukan kegiatan yang khususnya ditujukan untuk keluarga akseptor KB agar mereka dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik. Para keluarga akseptor diberikan berbagai insentif atas prestasi masyarakat pedesaan dalam kesertaan ber – KB. Definisi UPPKA itu sendiri adalah sekumpulan keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari berbgai tahapan keluarga ,mulai dari Keluarga Pra Sejahtera sampai dengan keluarga Sejahtera II plus ,baik yang sudah menjadi akseptor kb serta anggota masyarakat yang berminat untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera,aktif melakukan usaha bersama dalam usaha ekonomis produktif. UPPKA diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga yang kemudian akan memperbaiki kesejahteraan, baik dari keluarga peserta KB yang bersangkutan maupun dari seluruh anggota kelompoknya. Dengan peningkatan kesejahteraan tersebut, diharapkan kesertaan dan kesinambungan ber- KB secara tidak langsung dapat ditingkatkan. Perkembangan suatu kelompok sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor dalam kelompok itu sendiri yang lebih lazim disebut sebagai dinamika kelompok yang dapat  dipantau, dan dikembangkan melalui pertemuan dan sarasehan antara anggota kelompok tersebut.

Menurut BKKBN  bahwa setelah melalui berbagai perjuangan untuk membawa keluarga menyadari pentingnya membangun keluarga kecil (yang bertanggung jawab, bahagia dan sejahtera),  Perjuangan itu tidak berhenti sampai di situ saja. Akan tetapi masyarakat yang kuat, terbentuk dari keluarga sebagai unit terkecil yang maju dan sejahtera. BKKBN sebagai salah satu instansi pemerintah telah mempelopori program peningkatan kesejahteraan keluarga agar keluarga-keluarga terutama yang kurang beruntung, dapat terangkat dan menikmati hasil pembangunan, sehingga bisa berperan serta dalam membangun negara Indonesia yang lebih baik.

Untuk  meningkatkan kesejahteraan keluarga diupayakan melalui pembangunan yang berpihak terhadap masyarakat Pra sejahtera, pembangunan dalam keadilan dan kesetaraan gender,dalam upaya membatu kelancaran kelompok masyarakat pra sejahttera yang ingin berusaha adalah melalaui usaha ekomis produktif yaitu  UPPKS ( Usaha Peningkatan Keluarga Sejahtera )

Seiring dengan berjalannya waktu,kelompok UPPKS ini seperti mati suri,meskipun begitu masih ada yang aktif,hal ini desebabkan karena tingginya bunga modal yang diberikan yang dulunya 12 % satu tahun meningkat menjadi 18 %. Hal ini membuat banyak kelompok tidak ingin lagi meminjam modal UPPKS. Meskipun begitu tidak mematahkan semangat dari kelompok untuk terus berusaha dan meningkatkan kinerja kelompok.Untuk lebih memajukan kelompok-kelompok ini sangat diharapkan agar diberikan pelatihan-pelatihan sebagai penambah ilmu serta wawasan dari semua anggota kelompok dan untuk meningkatkan serta memajukan kelompok itu sendiri .

Modal kelompok ini diambilkan atau  dibiayai dari APBN, Perluasan kesempatan melalui program perluasan lapangan kerja dan peingkatan tarap hidup masyarakat. Pemberdayaan Masyarakat, yaitu memberdayakan masyarakat miskin agar dapat memperoleh kembali hak-hak ekonominya, sosial, dan politiknya, mengontrol keputusan yang menyangkut kepentingannya, menyalurkan aspirasi dan mampu secara mendasar mengatasi permasalahan yang dihadapai Peningkatan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia yakni meningkatkan kapasitas atau kemampuan dasar masyarakat  miskin agar mampu bekerja berusaha secara lebih produktif dan memperjuangkan kepentingannya. Perlindungan

sosial yakni memberikan perlindungan rasa aman bagi masyarakat miskin, utamanya masyarakat yang paling miskin.

.Pengembangan Kelompok UPPKS. dilakukan melalui penumbuhan dan pengembangan kelompok.,penumbuhan dan pengembangan kelompok ini dilakukan oleh PLKB/PKB berdasarkan pendapatan keluarga di daerah masing- masing. Upaya tersebut dilengkapi dengan dukungan berbagai pihak terutama oleh pemerintah kab/kota, lintas sektor, perbankan dan lembaga keuangan mikro yang berfungsi menjadi pendamping kelompok UPPKS, Pembinaan dan pengembangan usaha .

Kegiatan pembinaan adalah suatu upaya yang perlu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan agar kegiatan UPPKS dapat berjalan sebagaimana diharapkan, dalam mendukung ketahanan ekonomi keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera. Pembinaan permodalan pembinaan dalam bidang permodalan yang dapat dilakukan dengan memfasilitasi anggota kelompok UPPKS .

Pemasaran Produk di UPPKS dengan Cara  Promosi sebagai bagian dari strategi pemasaran produk UPPKS. Keberhasilan suatu usaha ekonomi yang dilakukan oleh keluarga akan tergantung dari keberhasilan dalam penyediaan, pelaksanaan dan pengelolaan tenaga, modal, aktivitas produksi, administrasi, pemasaran, dan pengembangan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Dari semua faktor tersebut pemasaran merupakan unsur yang paling strategis. Sebab pemasaran merupakan sasaran akhir dari suatu usaha ekonomi yang akan menentukan kelangsungan usaha ekonomi yang bersangkutan. Hal ini bukan berarti yang lain tidak penting. Semua faktor tersebut di atas memang sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Namun demikian dari semua keberhasilan yang dilakukan oleh kegiatan-kegiatan tersebut menjadi tidak ada artinya jika pada akhirnya produk tersebut tidak dapat dijual.

Bagaimanapun juga tujuan akhir dari suatu usaha ekonomi adalah menjual barang atau jasa yang memberikan keuntungan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan usaha lebih lanjut.

Pemasaran merupakan masalah yang rumit, karena banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Karena demikian luasnya faktor maka sering kali tidak pernah dijumpai suatu cara yang bersifat mutlak untuk mengatasi masalah pemasaran produk suatu usaha kelompok ,kedua yang tidak kalah pentingnya yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pemasaran adalah orang-orang yang akan terlibat dalam kegiatan pemasaran. Mereka itu adalah para anggota kelompok UPPKS yang memproduksi barang dan jasa yang akan ditawarkan , dan mitra usaha kelompok UPPKS yang diperlukan agar produk UPPKS sampai kepada pembeli atau konsumen.

Untuk mengembangkan kelompok UPPKS ,upaya yang telah dilakukan BKKBN adalah memberikan fasilitas permodalan,Pembinaan dan pengembangan kelompok,peningkatan kualitas SDM, integrasi dengan mitra kerja dan memberikan ketrampilan tehnologi tepat guna.SDM unggul,UPPKS  maju,keluarga berdaya , Indonesia Sejahtera. (adv)

×
Berita Terbaru Update