Notification

×

Tag Terpopuler

3 Tahun Laporan Tak Diproses Polres Lubuklinggau, Wanita Korban Penganiayaan Cari Keadilan

Thursday, January 13, 2022 | Thursday, January 13, 2022 WIB Last Updated 2022-01-13T13:44:04Z

Jap Elly Johan Korban penganiayan didampingi kuasa hukum Supendi SH., MH,. Saat memberikan keterangan pers (Foto:Ariel/SP)

PALEMBANG, SP - Jap Elly Johan (55) korban penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kandungnya sendiri bernama Eko, mempertanyakan proses laporannya di Polres Lubuklinggau yang sudah hampir tiga tahun jalan ditempat.

Dirinya saat ini tengah mencari keadilan, lantaran laporannya tak kunjung diproses atau tidak ada tindak lanjutnya.

Jap Elly didampingi kuasa hukumnya Supendi SH MH menjelaskan, laporan peristiwa penganiayaan itu telah dilaporkan ke Polres Lubuklinggau sejak tahun 2018 lalu. Namun hingga saat ini, laporan tersebut tak kunjung mendapat respon ataupun tindak lanjut dari pihak kepolisian," ujar Supendi, Kamis (13/1/2022).

Supendi mengatakan atas tidak adanya progres laporan korban, pihaknya juga  telah menyurati Kapolda Sumsel, untuk memohon bantuan back up kasus tersebut.

"Tapi surat-surat kami yang sudah dilayangkan tak juga respon oleh Polda Sumsel, dimana lagi korban ini akan mencari keadilan," jelasnya.

Sementara itu, korban penganiayaan Jap Ely Elly Johan menceritakan, kasus ini bermula saat dirinya meminta bagian hasil sarang walet pada kakak nya yang bernama Eko (Terlapor).

"Sarang walet itu punya kami bertiga, saya dan kedua kakak saya yang salah satunya Eko (Terlapor), Saat saya meminta hak atas bagian hasil walet itu, saya diusir sama istrinya dan terjadilah pemukulan," ungkal Elly kepada awak media.

Elly juga menunjukan bukti visum dan ada bekas luka dari pemukulan itu di dekat matanya.

"Saya didorong sama dia (Terlapor) kepala saya terbentur, mata saya luka, dan sekarang dampaknya pipi saya bengkak, dan ini semua ada hasil visumnya," ujarnya.

Elly juga mengatakan, jika sebelum terjadi pelaporan ini, pihaknya sudah berusaha berkomunikasi secara kekeluargaan, namun tidak ada titik terang.

"Walet itu kami beli bertiga, saya hanya meminta bagian untuk saya hidup saja. Saya ini belum berkeluarga jadi saya meminta hak saya, tidak meminta banyak, dan memaksa hanya untuk saya hidup sehari-hari saja," katanya.

Dengan kejadian itu, Elly berharap agar dirinya mendapat keadilan atas peristiwa yang menimpa nya.

"Secara kekeluargaan sudah saya coba, namun tak mendapatkan titik temu. Maka dari itu saya berharap pihak berwajib dapat menyelesaikan masalah ini secara hukum," tutupnya. (Ariel)

×
Berita Terbaru Update