![]() |
Teman Bus (Foto : Istimewa) |
PALEMBANG, SP - Teman Bus 'Trans Musi' yang dikelola oleh PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) sejak 2020 disubsidi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Bus yang didominasi oleh warna kuning dan merah ini, menghabiskan dana miliaran rupiah setiap tahunnya untuk operasional bus, baik BBM, hingga gaji karyawan seperti sopir.
Namun, Kemenhub memberikan warning atau lampu kuning kepada PT TMPJ lantaran load faktor sangat rendah, hingga memberikan waktu hingga 2024.
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Suharto mengatakan, pihak pengelola diharapkan mencari acar lebih diminati.
"Kami minta Dirut Teman Bus di Palembang untuk mencari demand (peminat) karena subsidi kita juga terkuras habis," katanya.
Kemenhub meminta PT TMPJ untuk memetakan kembali rute-rute yang dilalui oleh Teman Bus yang memiliki potensi tinggi.
Rute mana yang kira-kira memungkinkan ada potensi demand seperti apa silahkan dilakukan usulkan kepada kami, kami akan melaksanakan perubahan rute yang seharusnya," katanya.
Dirut PT TMPJ Anthony Rais mengatakan, load faktor rendah lantaran rute awal berubah. Dimana Teman Bus tak lagi melalui jalur LRT.
"Sebenarnya tempat strategis sebelum ada LRT misalnya dari Alang-alang Lebar (ALL) - Ampera, tapi sekarang tidak memungkinkan karena ada LRT jadi kita melintas di rute baru, sedangkan rute baru load faktor-nya rendah," katanya.
Lantaran load faktor rendah, untuk efisiensi subsidi maka pihaknya melakukan pemberhentian kerja karyawan dan mengurangi jumlah bus yang beroperasi.
"Ada 16 driver dan karyawan 5 orang kita berhentikan, dan bus dikurangi menjadi 49 unit sedangkan sebelumnya 66 unit," katanya.
Sejauh ini Teman Bus melayani rute yang tidak dilalui LRT, seperti Alang-alang Lebar (AAL) - Dempo, AAL - Talang Jambe, Sako - Palembang Icon, Palembang Icon - Pusri.(Ara)