Notification

×

Tag Terpopuler

Tidak Layak Huni, Revitalisasi Rumah Susun Kembali Dibahas Wamen PKP

Monday, May 05, 2025 | Monday, May 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-05T10:10:14Z

Wamen PKP Fahri Hamzah mengunjungi Kota Palembang 

PALEMBANG, SP - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam kunjungannya ke Kota Palembang Senin, (5/5/2025) menilai rumah susun sangat tidak layak untuk dihuni.


Hal ini melihat usia dan struktur bangunan rusun terdiri dari 53 block ini sangat usang dengan usia 40 tahunan atau sejak 1985 ini sudah sangat membahayakan untuk ditinggali oleh ribuan orang.


Dimana sejak selesai dibangun di tahun itu hingga saat ini, bangunan yang jadi tanggungjawab BUMN Perumahan Nasional (Perumnas) itu tidak pernah ada renovasi.


"Rusun ini bukan tempat yang layak untuk dihuni, ini harusnya dipikirkan oleh Perumnas untuk perbaikan/ revitalisasi, terlebih rusun ini berada di pusat Kota Palembang," kata Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, saat launching Gebrak (Gerakan Benahi Agar Rumah).


Kawasan Rusun dianggap Fahri cukup strategis. Sayangnya lahan yang tersedia masih sangat luas itu, yaitu 12 hektare, sementara tingkat pemanfaatan lahannya masih rendah. 


Fahri menilai, dengan kondisi tersebut, kawasan ini sangat mungkin dikembangkan menjadi hunian sosial maupun kawasan bisnis.


"Setelah kita desain, kita bisa tawarkan kepada pihak swasta terlebih dahulu. Karena jumlah sisa tanahnya besar, kalau diambil untuk membangun kawasan bisnis atau seluruhnya menjadi rumah untuk sosial housing, saya kira keuntungannya tetap besar," jelasnya.


Fahri mengatakan, dirinya dan Ratu Dewa pun telah berdiskusi soal Sungai Musi dan Jembatan Ampera. Karena sungainya digunakan sebagai transportasi, harus diupayakan menertibkan kawasan pinggiran sungai. 


"Bangun rumah susun di tepi Sungai Musi secara masif dan komprehensif agar limbah dan sampah sehingga sungai perlahan bersih dan jadi wisata," jelasnya.


Walikota Palembang Ratu Dewa mengakui Rusun 24-26 Ilir ini sangat tidak layak huni. Maka pihaknya mendorong kepada instansi terkait untuk segera melakukan langkah perbaikan.


Ia mengatakan, total rumah tidak layak huni ada 3.700 perbaikan rumah tidak layak huni ada 30 rumah di 18 kecamatan yang akan selesai pada tahun ini juga.


"Diharapkan forum TJSL lainnya untuk membantu 3.760 yang tidak layak, sebarannya lebih banyak di SU, Kertapati, katanya. (Ara)

×
Berita Terbaru Update