![]() |
PALEMBANG, SP - Kabut asap yang tebal sejak musim kemarau ini membuat jarak pandang rendah dan mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. Utamanya pada pagi hari di bawah 800 meter menyebabkan beberapa pesawat delay.
General Manager Angkasa Pura (AP) II, Fahroji mengatakan, setiap 30 menit pihaknya mengupdate informasi jarak pandang kepada pilot berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Berdasarkan SOP jarak pandang yang aman untuk penerbangan pesawat itu minimal 800 meter," ujarnya saat ditemui di Rumah Dinas Walikota, Kamis (19/9/2019).
Beberapa penerbangan yang delay itu Batik Air 6870 Jakarta - Palembang harusnya landing jam 06.50 WIB aktualnya 07.42 WIB. Kuala Lumpur - Palembang AK 450 harusnya landing jam 07.15 aktualnya 07.48. Citilink QC 980 harusnya landing 07.15 WIB aktualnya 07.52 WIB.
Selain itu Batik Air dari Palembang - Cengkareng ID6873 harusnya take off jam 07.35 WIB aktualnya 08.02 WIB. Palembang - Kuala Lumpur AK451 harusnya take off 07.55 WIB aktualnya 08.01 WIB.
"Delay memang sejak beberapa hari terakhir, tetapi sejak dua hari ini secara berturut-turut. Biasanya memang pagi hari. Sesuai dengan informasi BMKG jarak pandang terendah tadi jam 05.54 WIB hanya 500 meter. Kemudian baru normal lagi 800 meter jam 07.30 WIB," katanya.
Menurutnya, akibat dari delay ini biasanya jika menggunakan menggunakan pesawat yang sama menyebabkan calon penumpang menunggu lama. "Jika tidak bisa landing, biasanya kembali l ke bandara asal, tali sampai sekarang tidak ada," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II, Bambang Beny Setiaji mengatakan, jarak pandang tertinggi yang tercatat di Bandara SMB II Palembang pada tanggal 18 September 2019 hanya 8 Km dan terendah pada pagi hari tanggal 19 September 2019 berkisar 500-800 meter dengan Kelembapan 82-92% dengan keadaan cuaca asap (Smoke) yang berdampak dua penerbangan yang mengalami holding. (Ara)