![]() |
MUBA, SP - Sebanyak 20.998 petani tanaman pangan maupun pekebun yang ada di Bumi Serasan Sekate tahun ini mulai menerima Kartu Tani. Kartu ini mulai bisa dimanfaatkan pada tahun 2020 mendatang guna mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi. Tidak hanya itu, kuota pupuk bagi petani tahun depan juga akan bertambah.
Bupati Muba Dodi Reza Alex melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan Holikultura dan Peternakan (TPHP) Muba Ir A Thamrin didampingi Kabid Sarana dan Prasarana, Sumartono menjelaskan Kartu Tani itu akan bisa digunakan petani untuk mendapatkan kuota pupuk bersubsidi. Bekerjasama dengan BNI, diharapkan keberadaan kartu ini bisa mengeliminir adanya penyimpangan.
"Kartunya berdasarkan NIK petani dan atas nama petani sendiri, datanya berdasarka. Dari RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang sudah diinput ke aplikasi E-RDKK," ujar Thamrin usai rapat evaluasi RDKK serta penyerahan secara simbolis Kartu Tani di aula Dinas TPHP, kemarin.
Untuk tahun 2020 mendatang menurutnya, jatah untuk petani bakal meningkat dibandingkan tahun 2019 ini. Berdasarkan data, untuk pupuk urea misalnya tahun 2020 dialokasikan 13.996 ton, naik dibanding 2019 yang hanya 10.621 ton, kemudian pupik NPK juga naik dimana tahun 2020 sebesar 15.258 ton, naik dibanding 2018 yang hanya 9.136 ton, kenaikan drastis juga terjadi untuk Pupuk Organik dimana tahun ini hanya 365 ton, naik menjadi 10.485 ton, begitu juga pupuk ZA dari hanya 139 ton menjadi 5.434 ton, kemudian pupuk SP36 naik dari 3.454 ton menjadi 10.489 ton.
"Data ini bukan hanya petani tanaman pangan tapi juga untuk petani pekebun," imbuhnya.
Sementara, Abdul Rahman, Staf Penjualan Pupuk Komersil Sumsel, PT Pusri, Palembang yang turut hadir saat penyerahan Kartu Tani mengatakan untuk Kabupaten Muba sendiri pihaknya memiliki 46 agen yang ditunjuk sebagai penyalur pupuk. "Kita hanya pupuk urea dan NPK saja," jelasnya. (ch@)