![]() |
Usai Menjala, Ikan hasil Tangkapan di Bakar untuk Menu makan malam di tepian Sungai Lematang, (foto/K.H Helmi) |
LAHAT, SP - Hiburan Jala, Mancing dan jaring di Sungai Lematang masih tetap menjadi hiburan paporit bagi masyarakat Kabupaten Lahat Khususnya warga bertempat tinggal dekat aliran sungai menjadi kegitan rutin pada waktu-waktu tertenti khusnya di akhir pekan dan dimusim kemarau saat menghabiskan waktu di sungai kebanggan masyarakat Kabupaten Lahat
Terpantau aktivitas jala dan jaring di salah satu lokasi paporit di Desa Karang Anyar Kecamatan Lahat Selatan tepatnya dekat jembatan penyebarang angkutan galian C Lebi dilakukan pada malam hari sembari membawa nasi dan menu Cabe garam "Cabe di ulek dengan garam" menjadi mene makan bersama usai aktivitas jala dan jaring.
"Bagi kami, hal ini mempunyai kenikmatan tersendiri. Usai berjam-jam berada di air mencari ikan, sebagian hasilnya kami bakar untuk menu makan malam kami", ungkap Suif (47) Warga Desa Manggul Kecamatan Kota Lahat Selasa (22/10).
Meski bermodalkan menu Cabe garam dan ikan bakar hasil tangkapan jalan dan jaring sedikitpun tidak mengurangi napsu makan malam usai menikmati kejernihan dan dinginnya air sungai Lematang sembari mengipaskan daun jala.
"Ya, mempunyai kenikmatan sendiri bagi kami. ikan yang baru dapat langsung di bakar sebagai menu makan malam kami di pinggir sungai yang hanya diterangi api bekas pembakaran ikan. Ini mengalahkan kenikmatan makan di restoran mewa",Candanya.
Sementara rekanya yang ikut menjala, Yalok menambahkan kondisi ikan sungai Lematang saat ini dibeberapa lokasi sudah mulai sulit didapat akibat kurangnya kepedulian oknom-oknom yang tidak bertanggung jawab meski aturannya sudah jelas jika melakukan peledakan, peracunan dan penyentruman pada sungai dikenakan hukuman. "Harapan kami selain kesadaran bersama, pemerinta ikut berperan memberantas terjadi kerusakan pada ekositem sungai Lematang. Jangan sampai anak cucu kita nantinya tidak dapat menikmati nikmatnya ikan asli sungai Lematang",Pungkasnya. (KH. Helmi)