Notification

×

Tag Terpopuler

Mie Berformalin Beredar Sejak Tahun 2015

Wednesday, December 11, 2019 | Wednesday, December 11, 2019 WIB Last Updated 2019-12-11T02:38:47Z
Kasubdit 1 Induksi, AKBP Ricat B Pakpahan Menunjukkan Barang Bukti Mie Berformalin, (foto/cr2)
- Perhari di Kota Palembang 2,4 Ton 

PALEMBANG, SP - Mie basah berformalin beredar di Kota Palembang sejak tahun 2015 lalu, distribusi wilayah Kota Palembang perhari sekitar 2,4 ton dengan omzet sekitar Rp 13 juta perhari.

Hal ini terungkap ketika Polda Sumsel menggelar pres release, Selasa, (10/12), bersama barang bukti mie berformalin. Atas tangkapannya pada, Rabu, (04/12). Disebuah pabrik mie basah di Jalan Putri Rambut Selako Lorong Jadida Kecamatan IB 1 Palembang. Saat bersamaan juga dilakukan penangkapan terhadap pemilik pabrik mie basah, Frengky di Jalan Mayor Ruslan Kecamatan Ilir Timur II.

Direktur Reskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Zulkarnain, didampingi, Kasubdit 1 Indagsi, AKBP Richard B Pakpahan, mengatakan, berawal dari laporan masyarakat atau konsumen yang merasa mie basah buatan pabrik tersebut tidak mudah basi dan berjamur. Pihaknya langsung bergerak untuk pengecekan pembuatan mie basah berformalin tersebut, saat masuk ke areal pabrik pembuatan mie basah sudah rampung bahkan sudah didistribusikan Sehingga, pihaknya melakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti berupa formalin.

Hasil tes yang dilakukan, mie basah yang mengandung formalin akan berubah warna menjadi ungu jadi mie tersebut positif menggunakan formalin.

Pihaknya, berhasil mengamankan barang bukti 4 Aqua galon kosong, bahan pengawet, satu mobil pick up mie basah yang sudah mengandung formalin sebanyak 2,4 ton. 

“Pabrik mie ini mulai beroperasi tahun 2015. Dalam sehari, untuk wilayah Palembang saja di distribusikan 2.4 ton mie basah berformalin. Dalam setiap kilogramnya, dijual Rp 5.500. jadi untuk Palembang saja itu ia bisa menjual Rp 13 juta dalam sehari”, kata Zulkarnain saat pres release, Selasa, (10/12).

Barang Bukti, (BB) tersebut, lanjutnya, langsung dilakukan pemusnahan, Pasal yang dikenakan Pasal 136 huruf b undang- undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan Jo Pasal 8 ayat (1) Permenkes Nomor 033 tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan. Ancaman 5 tahun penjara. “Pelaku terancam hukuman 5 tahun penjara”, ujarnya.

Frengky pemilik pabrik mie basah berformalin, mengakui perbuatannya bahkan kalau ada pesanan akan lebih banyak membuat mie basah, apalagi menjelang bulan Ramadhan, pesanan akan lebih banyak lagi terutama dari daerah. Awalnya, pembuatan masih dalam tahap aman tapi mie tersebut gampang basi, akhirnya, berinisiatif menambahkan formalin, biasanya aktifitas dilakukan malam hari.

“Kalau kita sudah langganan biasa nya pesanan melalui telepon, jadi kami buat sesuai pesanan. Di daerah biasanya lebih banyak pesanan”, katanya singkat.(Cr2)
×
Berita Terbaru Update