![]() |
PALEMBANG, SP –
Jika di Kalimantan ada akar kayu bajakah yang diklaim mampu mengobati kanker,
maka di Palembang juga ada akar tuo yang diklaim sebagai kayu asli Sumatera,
dengan khasiat yang sama, bahkan lebih banyak lagi.
Peluang ini pun dimanfaatkan Mursidah untuk mengembangkan
usaha penjualan akar tuo ini. Menurut Mursidah, usaha ini berawal dari
keluarganya yang ada di Kalimantan, yang memberikan akar bajakah yang kemudian
ia samakan dengan akar tuo khas Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel).
“Akar tuo ini kita langsung cek ke laboratorium Universitas
Sriwijaya (Unsri), setelah di cek ternyata mengandung anti oksidan tinggi yaitu
51,63 persen yang bisa menjadi penyembuh kanker,” jelas Mursidah, kepada Sumsel
Pers, Kamis (30/1).
Diakui Mursidah, banyak orang yang tidak tahu apa itu anti
oksidan, padahal khasiatnya sangat banyak sekali. Jika akar bajakah diklaim
bisa mengobati penyakit kanker, maka akar tuo khasiatnya bukan saja mengobati
kanker saja, namun bisa juga mematikan dan meyembuhkan sel kanker dan sel tumor
yang ganas dan jinak. juga bisa menyembukan penyakit jantung, diabetes, paru
paru, prostad, kista, vertigo, kolestrol, ambein, juga miom.
“Bahkan sel kanker dan sel tumor yang sudah stadium 4 pun
bisa disembuhkan dengan akar tuo ini,” katanya.
Seringnya, kanker dan tumor tidak terdeteksi dan penderita
tidak menyadari. Tiba-tiba, sudah sangat parah atau mencapai stadium empat.
Lazimnya pengobatan kanker dilakukan dengan terapi radiasi atau terapi dengan
zat kimia alias kemoterapi. Namun, itu hanya memperlambat penyebaran sel
kanker.
“Akar tuo ini
mengandung 40 macam zat penyembuhan dan pencegahan penyakit diantaranya, fenolik
untuk mencegah penyakit jantung, mencegah pertumbuhan sel kanker, mencegah
diabetes. Saponin untuk menurunkan kadar kolesterol, mencegah tumir, dan
meningkatkan kekebalan imun tubuh. Streroid mempercepat penyembuhan luka,
menjaga stamina tubuh, Tannin penawar racun, obat diare,” paparnya.
Juga mengandung Terpenoid yang merupakan anti septic,
mengurangi peradangan, obat malaria, dan pengobatan diabetes, dan Alkonoid
sebagai pereda nyeri dan menghentikan pendarahan. Banyaknya khasiat dari akar
tuo ini membuat pihaknya terus mengembangkan akar tuo khas Sumsel ini. Apalagi,
akar tuo ini merupakan obat turun temurun dari keluarga.
“Kalau ada di Sumatera, ngapaian lagi kita jauh jauh-jauh
memakai akar bajakah yang ada di Kalimantan sana,” katanya.
Masih kata Mursidah, untuk cara penggunaanya, satu pak akar
tuo seberat 1 ons ini, terlebih dahulu dibagi tiga, dimana tiap bagiannya direbus
dengan air, hingga menjadi 2 gelas dan mengeluarkan warna seperti teh. “Satu
bagian yang sudah kita bagi tiga, bisa kita rebus lagi sampai 3 kali dan
minumnya cukup 1 kali saja dalam sehari, 1 pack ini bisa dipakai sampai 9 kali
rebus,” ucapnya.
Menurutnya, akar tuo bukan saja cocok dikonsumsel oleh orang
yang terserang penyakit saja, yang sehat pun bisa mengkonsumsinya untuk mencegah
penyakit yang berbahaya. Untuk harganya pun sangat terjangkau hanya Rp55 ribu
saja. (dkd)