Notification

×

Tag Terpopuler

Optimistis Proyek PLTU Sumsel 8 Rampung Sesuai Target

Thursday, March 05, 2020 | Thursday, March 05, 2020 WIB Last Updated 2020-03-05T03:28:48Z

MUARAENIM, SP - PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) optimistis, pengerjaan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 akan sesuai target operasi komersial (commercial operation date/COD) unit 1 direncanakan pada Desember 2021.  Sementara untuk unit 2 akan rampung pada Maret 2022.

Hal ini terungkap saat paparan manajemen PT HBAP terkait proyek pembangunan PLTU di hadapan pemegang saham, di PT Bukit Asam. Rabu (4/3). 

Hadir pada paparan tersebut Agus Suhartono, yang merupakan Komisaris Utama PT Bukit Asam, Heru Setyobudi yang merupakan Komisaris PT Bukit Asam, Dadan Ruswandana sebagai VPD PT HBAP, Mr Gu Qiucheng dari CHDHK, dan jajaran manajemen PT Huadian Bukit Asam Power.

Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 sendiri merupakan bagian dari megaproyek 35 ribu megawatt. Proyek ini dibangun oleh Bukit Asam bersama China Huadian Hongkong Company Ltd, dan dikelola oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dengan total kapasitas sebesar 2 x 660 megawatt (MW).

“Untuk konstruksi sebetulnya ada tiga hal utama. Yaitu bagian daripada desain, kemudian bagian dari konstruksi untuk power plant, serta bagian dari transimisi, dan sisanya adalah konstruksi bukit asam untuk suplai batubara.  Dari progres ini, so far tidak ada masalah,” ucap Dadan Ruswandana, sebagai VPD Huadian Bukit Asam Power project PLTU Sumsel 8.

 Karenanya, dia optimistis penyelesaian proyek PLTU Sumsel 8, dapat selesai sesuai target.   “Untuk tahun 2019, pembangunan sudah tercapai 22 persen sesuai target.  Dan secara keseluruhan sampai saat ini belum ada keterlambatan,” ucapnya.

Untuk 2020, beberapa pengerjaan cukup besar mulai dilakukan. Diantaranya, Boiler Turbine dan Genarator (BTG). “2020, boiler genarator dan turbin harus sudah masuk.  Ini yang menjadi fokus kita karena risiko kita lihat selanjutnya,” paparnya.

Diakuinya, memang ada beberapa kendala yang dihadapi dalam membangun proyek PLTU,  namun sampai saat  ini masih bisa teratasi.   Dan yang menjadi fokus pengelola dan kontraktor adalah saat ini budget, mutu dan waktu, sosial, dan safety.

"Dari segi budget memang ada masalah sedikit, namun sekarang sudah tidak ada masalah. Target kita tidak ada Cost Overrun (pembengkakan biaya, red).  Target kita budget sesuai dengan yang ditetapkan,” tambahnya.

Begitu juga soal kualitas atau mutu.  Baik itu dari desain, mesin dan bahan baku. “Dari pengalaman saya, desain jauh lebih bagus, barang dan pekerjan juga juga cukup bagus boiler maupun batubara cukup bagus. Kualitas materialnya walaupun dari China, tapi ini kelas yang tinggi,” tukasnya.

Hanya saja, yang menjadi perhatian saat ini adalah pengiriman barang.  Dia memperkirakan ada kendala di pengangkutan barang. Dikarenakan barang-barang yang dipakai ini cukup besar sehingga butuh penanganan khusus terkait transportasinya. 

Agus Suhartono selaku Dewan Komisaris PTBA pun sangat mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh PT HBAP, CHDHK selaku EPC dan pihak lainnya dalam mengerjakan proyek strategis nasional ini. 

Pihaknya akan terus mengawasi dan membantu jika ada masalah-masalah yang dapat menghambat keberlangsungan proyek PLTU Sumsel-8. Ditambahkan pula oleh deputy GM PT HBAP Gusti Anggara bahwa mereka setiap bulan selalu berkoordinasi dan melapor tentang perkembangan proyek ini kepada seluruh pemegang saham, PLN, dan juga kepada pemerintah (KPPIP) selaku komite percepatan penyediaan infrastruktur prioritas dikarenakan proyek ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Seiring dengan pernyataan tersebut, Mr Gu Qiucheng (GM CHDHK) juga menyampaikan bahwa pihaknya ingin memberikan yang terbaik terhadap proyek ini yang mana dampaknya adalah yang terbaik terhadap masyarakat dan juga terhadap kemajuan Indonesia pada umumnya. (fly/rel)
×
Berita Terbaru Update