Notification

×

Tag Terpopuler

Sekda Angkat Bicara Soal Palembang Terancam Masuk Zona Merah

Thursday, April 09, 2020 | Thursday, April 09, 2020 WIB Last Updated 2020-04-09T02:45:03Z
Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa. (foto:DO)
PALEMBANG, SP – Terkait pernyataan Kota Palembang terancam masuk zona merah dalam wabah virus Corona (Covid-19), Sekretaris kota (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa akhirnya angkat bicara.

Menurut Dewa, terkait ancaman bagi Kota Palembang tersebut sepenunya diserahkan kepada juru biacara dari kesehatan untuk menjawab pernyataan yang beredar sebelumnya itu. 

“Kita ada SOP kesehatan, ada yang berhak mengumumkan itu juru bicara kota dan juru bicara Covid-19 tingkat provinsi,” ungkapnya, Rabu (8/4/2020).

Selain itu, ungkap Dewa, status positif bukan ranahnya pemerintah kota  yang mengumumkan, apalagi soal masuk katarogi zona merah dan sebagainya.

Mengenai penanganan dampak ekonomi  khususnya yang ada kaitan dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, pihaknya mengaku selalu menyuplai sembako kepada masyarakat.

Sementara itu, untuk masyarakat terkena jaring pengaman sosial datanya masih divalidasi pihak Pemkot Palembang melalui Dinas Sosial Kota Palembang.

“Ada memang yang dapat PKH, kartu sembako dan lainnya dan sekarang Dinsos lagi menginventarisir, kemungkinan orang miskin baru dan datanya sedang diselesaikan,” tegasnya. 

Untuk kegiatan keagaamaan selama bulan Ramadan selama Covid-19, menurutnya sudah lengkap di keluarkan imbauan dari pihak MUI dan Kementrian  Agama seperti shalat Jumat, shalat tarawih , shalat Ied dan lain-lain.

“Kita sudah buat edaran, edaran itu memang sifatnya  himbauan, tinggal penekanannya  pihak kecamatan, lurah, RT, kita kasih pemahaman , ada edukasi di tingkat RT, RW dan masyarakat dan surat edaran sudah kita sampaikan,” katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara  (Jubir) Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan Kota Palembang dimungkinkan akan masuk zona merah menyusul Prabumulih yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

“Kemungkinan tersebut mengingat kami mengindikasi adanya penularan virus dengan status tranmisi lokal dengan menelusuri pasien positif kasus ke 16 asal Kabupaten OKU, pada Minggu (5/4),” katanya usai video conference pers, Senin (6/4) lalu. (DO)
×
Berita Terbaru Update