Notification

×

Tag Terpopuler

Diduga Selewengkan Dana BLT, Kades Taja Indah Dilaporkan ke Kejati Sumsel

Monday, August 31, 2020 | Monday, August 31, 2020 WIB Last Updated 2020-09-03T18:19:53Z

LBH Ferari mendampingi masyarakat saat melaporkan Kepala Desa Taja Indah ke Kejati Sumsel FOTO: ARIEL


PALEMBANG, SP - Kepala Desa (Kades) Taja Indah, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Alpikar dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel, atas dugaan adanya penyelewengan dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Covid-19, Senin (31/8/2020).

Laporan tersebut dibuat oleh masyarakat yang didampingi oleh LBH Ferari DPD Sumsel yang diketuai oleh Akoni,SN.,SH dan tim.

Tabrani SH CIL dari LBH Ferari DPD Sumsel mengatakan, kedatangan mereka ke Kejati Sumsel untuk melaporkan oknum Kades tersebut dengan dugaan adanya penggelapan Dana BLT DD Covid-19.

Dari data yang mereka bawa, tercatat 11 nama warga dari desa itu tidak mendapatkan bantuan BLT DD Covid-19. Ada sekitar 500 KK yang terdaftar dan 11 nama KK yang diketahui tercatat dalam daftar penerima BLT Covid-19 yang tidak menerima sepeserpun uang bantuan tersebut.


Lihat Juga : 

KEPSEK MENGHILANG, Dugaan Korupsi Dana BOS SDN 79 Palembang


"Yang baru diketahui ada 11 KK yang tidak merima bantuan tersebut selama 3 bulan. Kami menduga kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang tidak menerima bantuan tersebut," ujar Tabrani di Kejati Sumsel, Senin (31/8/2020).

Dia berharap kasus BLT DD ini segera diusut oleh pihak Kejati Sumsel, sehingga warga yang namanya terdaftar segera dapat menerima bantuan.

"Inikan dana bantuan bencana, alangkah teganya, jika tidak segera dibagikan kepada yang berhak," katanya.

Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Sumsel Khaidirman, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait dugaan penyelewengan BLT DD.

"Benar kita sudah terima laporan tersebut. Kita akan periksa dan proses sesuai aturan yang berlaku. Kita juga berharap laporan itu dilengkapi dengan bukti awal, dan akan kita telaah lagi, apakah laporan ini layak untuk dilakukan penyelidikan lagi," kata Khaidirman. (Ariel)

×
Berita Terbaru Update