 |
| Sidang lanjutan perkara PT SMS kembali digelar di Pengadilan Tipikor Palembang (Foto : Ariel/SP) |
PALEMBANG, SP - Sidang lanjutan pembuktian perkara dugaan korupsi kerjasama pengangkutan batubara pada PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) yang merugikan keuangan negara sebesar Rp18 miliar sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih bergulir di Pengadilan Tipikor Palembang.
Dalam perkara BUMD milik Pemprov Sumsel itu, menjerat terdakwa mantan Direktur Utama PT SMS Ir Sarimuda MT.
Dihadapan majelis hakim yang diketuai Pitriadi SH MH, tim Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan tiga saksi yakni, Toni Direktur PT Aluma Gada, Antoni Direktur PT Fortune dan Muhammad Tajudin Thamrin Direktur PT Bima Karya Cipta.
Para saksi masih digali keterangannya terkait kerjasama perbaikan jalan antara PT SMS dan PT MRI serta PT BKC.
Heri Bertus tim kuasa hukum Sarimuda seusai sidang mengatakan, bahwa semua projek yang dikerjakan oleh PT Aluma Gada sudah selesai 100 persen sebagaimana dalam keterangan saksi yang dihadirkan.
"Intinya semua projek yang dikerjakan oleh PT Aluma Gada telah selesai 100 persen, dan hasilnya sudah bisa dipertanggung jawabkan karena ada berita acaranya sehingga tidak ada permasalahan korupsi. Makanya, tadi saya tanyakan kepada saksi, apakah ada Mark Up proyek, apakah ada pemberian sesuatu kepada Sarimuda dijawab saksi tidak ada, artinya ini semua clear," jelas Heri Bertus, Jumat (26/4/2024).
Ditanya soal PT MRI yang melakukan pembayaran kepada PT BKC, Heri Bertus mengatakan sudah clear dan bisa dipertanggung jawabkan dalam persidangan.
"Terkait PT MRI kan sudah jelas ada nya surat pembayaran untuk PT BKC dan sudah diakui, jadi sudah tidak ada permasalahan apalagi DP 20 persen bukan dari PT SMS itu dari PT MRI. Intinya semua sudah bisa dipertanggung jawabkan dalam persidangan mengenai projek-projek perbaikan jalan yang dimaksud," pungkasnya. (Ariel)
