Notification

×

Tag Terpopuler

Eks Dirut PT SP2J Dikonfrontir Dengan Saksi Ari dan Indra Soal Rp1,8 Miliar dari Proyek Jargas

Tuesday, December 03, 2024 | Tuesday, December 03, 2024 WIB Last Updated 2024-12-03T10:20:39Z

Saksi Ari dan Indra dikonfrontir dengan terdakwa Ahmad Nopan soal beda keterangan terkait penerimaan uang dari proyek Jargas PT SP2J (Foto : Ariel/SP)

PALEMBANG, SP - Keterangan terdakwa Ahmad Nopan dikonfrontir dengan keterangan saksi Ari dan Indra dalam sidang pembuktian perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek Penyambungan Pipa Jaringan Gas (Jargas) pada PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) tahun anggaran 2019-2020 yang dikerjakan secara swakelola, di Pengadilan Tipikor Palembang, Selasa (3/12/2024).


Dalam perkara tersebut ada empat terdakwa imantan petinggi PT SP2J yakni, Ahmad Nopan Direktur Utama, Anthony Rais Direktur Operasional, Rubinsi Direktur Umum dan Sumirin T. Tjinto Direktur Keuangan.


Majelis hakim yang diketuai Pitriadi SH MH, menghadirkan kembali saksi Ari dan Indra selaku pegawai PT SP2J karena terdapat keterangan yang bertolak belakang dengan keterangan terdakwa Ahmad Nopan.


Pasalnya, terdakwa Ahmad Nopan dalam persidangan tetap bersih kukuh dengan keterangan yang mengakui hanya menerima uang sebesar Rp500 juta dari proyek Jargas PT SP2J.


Sementara itu saksi Ari dan Indra tetap bertahan dengan keterangannya telah memberikan uang sebesar Rp1,8 miliar kepada terdakwa Ahmad Nopan secara bertahap.


"Saksi Ari dan Indra keterangan saudara berdua ini sangat bertolak belakang dengan keterangan Ahmad Nopan yang mengakui hanya menerima Rp500 juta. Saudara Nopan apakah yakin dengan keterangan saudara yang tidak menerima sebesar Rp1,8 miliar," tanya hakim ketua.


"Yakin yang mulia," kata Ahmad Nopan.


"Bagaimana, tetap yakin dengan keterangan saudara berdua. Ini terdakwa tidak mengaku. Kalau kedua belah pihak dalam keterangannya berbeda bearti siapa yang berbohong diantara kalian?," tegas hakim.


"Ahmad Nopan yang bohong," jawab saksi berdua kompak.


"Ari dan Indra berbohong yang mulia," timpal Ahmad Nopan.


Kemudian terdakwa Ahmad Nopan menjelaskan kepada saksi Ari dan Indra bahwa uang yang diterimanya sebanyak 3 kali diluar kantor PT SP2J.


"Saksi ingat tidak, saudara yang pertama ngasih uang ke saya disimpang Polda pakai kantong plastik Rp200 juta. Yang kedua Rp150 juta dan yang ketiga Rp150 juta tetapi lupa dimana. Jadi totalnya Rp500 juta bukan Rp1,8 miliar," sanggah Ahmad Nopan sambil gebrak meja.


"Lebih dari lima kali yang mulia kami kasih kepada terdakwa coba Pak Nopan ingat-ingat lagi. Kan yang menyerahkan uang itu kami berdua atas arahan bapak," jawab Ari dan Indra.


"Saudara jangan gebrak meja, kami disini sedang menguji dan menilai dari keterangan dua hal yang berbeda ini. Jadi saudara tetap pada keterangan menerima Rp500 juta tidak lebih dari itu?," kata hakim.


"Benar hanya Rp500 juta," kata terdakwa.


Setelah mendengarkan keterangan saksi Ari dan Indra serta terdakwa Ahmad Nopan yang masih bertolak belakang, kemudian majelis hakim mencecar saksi soal tiga terdakwa lainnya apakah ikut menerima aliran uang tersebut.


"Saudara saksi berdua, selain terdakwa Ahmad Nopan apakah ketiga terdakwa ini ikut menerima uang itu dan apakah saudara saksi dan terdakwa tetap pada keterangan dalam persidangan ini?," tegas hakim.


"Pak Anthony Rais, Rubinsi Direktur dan Sumirin T. Tjinto tidak menerima yang mulia hanya Ahmad Nopan yang menerima uang tersebut. Dan kami tetap pada keterangan," jawab Ari dan Indra.


"Saya juga tetap pada keterangan yang mulia," timpal Ahmad Nopan.


Adapun sebagaimana dakwaan penuntut umum bahwa proyek penyambungan Jargas itu, berdasarkan laporan hasil audit perhitungan kerugian negara dari BPKP Perwakilan Provinsi Sumsel, ditemukan adanya penyimpangan yang menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 3,9 miliar.


Dugaan tindak pidana korupsi tersebut, bersumber dari APBD Kota Palembang tahun 2019 dalam bentuk penyertaan modal sebesar Rp 21 miliar.


Diketahui dalam perkara tersebut, selain mark up pengadaan material, modus terdakwa juga melakukan pemotongan upah pekerjaan manual pipa boring dan pekerjaan penyambungan pipa serta Fee pembelian pipa dan aksesoris Fitting. (Ariel)

×
Berita Terbaru Update