PALEMBANG, SP - Sebanyak 119 petani dan pengurus koperasi kelapa sawit dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), mengikuti Pelatihan Teknis Panen dan Pasca Panen yang digelar di Hotel Emilia, Palembang, pada 9–14 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun), dan IPB Training. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani dalam praktik panen yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Materi pelatihan meliputi topik-topik strategis seperti falsafah dan regulasi panen, kriteria dan persiapan panen, taksasi produksi, sistem organisasi panen, hingga teknik panen yang benar.
Direktur IPB Training, Muhammad Sigit Susanto, menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai sarana peningkatan kapasitas dan penyegaran wawasan bagi para petani.
"Pelatihan ini diharapkan memberikan informasi terbaru serta meningkatkan keterampilan panen yang berdampak langsung pada kualitas dan nilai hasil kebun. Jika kerusakan buah dapat dikurangi, maka produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani ikut terdongkrak," ujar Sigit.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir. Agus Darwo, M.Si., dalam sambutannya menyebutkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas unggulan kedua di provinsi ini setelah karet, dengan luas lahan mencapai 1,3 juta hektare terluas ketiga di Sumatera dan kelima di tingkat nasional.
"Industri sawit menghadapi tantangan besar. Melalui pelatihan ini, kita harapkan petani tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjadi aktor utama dalam mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan," ujar Agus.
Ia juga menekankan pentingnya generasi penerus yang memiliki kapasitas lebih baik dalam mengelola perkebunan sawit. "Kita berharap mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan mumpuni untuk membangun kebun yang produktif dan berwawasan lingkungan."
Melalui pelatihan ini, petani di OKI diharapkan mampu memperbaiki praktik lapangan dan menjadi bagian penting dalam transformasi industri kelapa sawit Sumsel ke arah yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. (Ara)