 |
MUBA, SP - Maraknya operasional warung remang-remang di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) saat ini, membuat pro dan kontra sejumlah masyarakat. Salah satunya, mereka mempertanyakan atas terbitnya Perda No 2 Tahun 2018 tentang larangan menyelenggarakan pesta malam, pasalnya Perda tersebut dinilai belum efektif.
Cafe dan Warung Remang-remang yang beroperasi disejumlah wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin, seperti di Jalan Lintas Timur mulai dari kecamatan Babat Supat hingga Kecamatan Bayung Lencir kabupaten Musi Banyuasin. Kemudian Jalan Lintas Sekayu-Pendopo Pali tepatnya di Kecamatan Sekayu.
Berdasarkan Pantauan awak media, bersama rekan media Televisi dan media Online lainnya yang langsung mendatangi Lokasi Cafe Berinisial Cafe "N", terlihat jelas bahwa gemerlapan Lampu Cafe dan Alunan Musik seolah-olah menjadi Peralihan dari Pesta Malam dan juga disinyalir dan diduga menjadi ajang Pesta Miras dan Narkoba.
Anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin Komisi I DPRD Muba Iwan Aldes SSos MSi saat dikonfirmasi awak media terkait maraknya Cafe dan Warung Remang-remang disejumlah wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan, akan memanggil Camat, Sat Pol-PP dan pihak terkait dengan keberadaan Cafe dan warung remang-remang tersebut.
"Kita meminta penjelasan dan jawaban terkait operasional Cafe dan Warung Remang-remang tersebut, " Ujar Iwan Aldes.
Menanggapi Hal itu, Kasat Pol PP Muba Jonni Martohonan AP MM melalui Kabid Pol PP Penegak Perda Fadli SE MSi saat dikonfirmasi awak media melalui Pesan WhatsApp nya mengatakan, seluruh Cafe di Muba akan kami Razia, belum tau pasti kapan karena sifat tunggu perintah atasan bisa jadi malam ini, "Ujar Fadli, (21/10/19).
Disinggung tentang tindakan serta sanksi apa yang akan diberikan kepada pihak pemilik Cafe dan Warung Remang-remang tersebut Fadli mengungkapkan, "Penertiban Pekerja Seks Komersial (PSK), Miras, Sajam, Narkoba, karena kalau razia kita ajak tim gabungan dari pihak Polres, Kodim, PM, termasuk Kejaksaaan dan Pengadilan, "Tandasnya. (ch@)
