 |
| (foto/ist) |
BANYUASIN, SP - Pelaksanaan evaluasi dan perampingan penyuluh non PNS di lingkungan kementerian Agama Banyuasin di setiap kecamatan menyisakan persoalan. Pasalnya, dari pengamatan para penyuluh agama, hasil evaluasi penyuluh yang lolos dan telah diumumkan itu diduga tidak dilakukan secara objektif.
"Ada kejanggalan evaluasi ini diduga tidak dilakukan proforsional dan profesional,”ujar salah satu tenaga penyuluh agama non PNS yang tak terima hasil evaluasi beberapa hari tersebut.
Dirinya yang mengatasnamakan penyuluh mengaku jika delapan orang yang lolos setiap kecamatan, diduga titipan pejabat Kemenag Banyuasin. Sehingga penyuluh yang profesional mumpuni dibidangnya tereliminasi.
Hal ini dilihat dari penyuluh agama yang lolos tidak sesuai lulusan akademiknya yaitu Sarjana Hukum yang diragukan kemampuannya. “Dengan hasil evaluasi ini, saya merasa telah zholimi, makanya saya tak terima, dan minta ditinjau ulang,”sesalnya.
Sementara itu Kasubag TU Kemenag Banyuasin H Iskandar Mahyudin menegaskan bahwa tim evaluasi penyuluh agama ini telah bekerja sesuai aturan dan berikan penilaian yang objektif.
Dengan hasil ini, kata Iskandar wajar jika ada diantara mereka yang tidak puas atas perampingan besar-besaran dari 31 orang menjadi 8 orang. “Kami sarankan bagi mereka yang protes hasil evaluasi ini, diminta datang ke Kemenag dan akan kita jelaskan sedetil mungkin," ujar dia. (Adm)
