![]() |
BANYUASIN, SP - Impian dan target Komite Olahraga Nasional Indinesia (KONI) Kabupaten Banyuasin, dan Dinas Pemudan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Banyuasin nampaknya bagai mimpi di siang bolong.
Pasalnya, hal tersebut hingga ke habis perhelatan Porprov Prabumulih ke -12 tersebut, Kabupaten Banyuasin kini berada di Posisi ke 12 Klasemen Perolehan Emas, Perak dan Perunggu.
Sebelumnya Ketua KONI Banyuasin mengatakan Banyuasin bisa berada di jalur juara, karena sebelumnya Banyuasin berhasil berada di posisi ketiga klasemen saat Porprov ke - XI di Palembang tahun 2018 lalu,
Begitupun Kepala Dinas Disporapar Banyuasin, Merki Bakri. dirinya menargetkan Banyuasin berada di jalur juara bersama Kabupaten lain yang ada di Sumatera selatan ini. Namun sayang itu semua hanyalah mimpi sebab saat ini Banyuasin sudah berada di posisi ke -12 dengan meraih 3 Emas, 8 Perak dan 8 Perunggu dengan Jumlah 19 Medali.
Terkait dengan permasalahan ini Tokoh Pemuda Kabupaten Banyuasin, Zaidid sarjono menilai kegagalan Banyuasin mempertahankan gelar juara di Porprov Prabumulih merupakan pukulan berat bagi pihak terkait.
Menurut Zaidid, Fasilitas dan Pembinaan Atlit Banyuasin harus ditingkatkan, dan perhatian dari Dinas terkait harus lebih banyak terhadap Pejuang olahraga, sebab dari olahraga inilah Banyuasin bisa dengan mudah dikenal oleh daerah luar.
"Seperti Negara Brazil bisa terkenal karena Sepakbolanya, Kuba karena Volinya, dan banyak daerah lain bisa cepat dikenal, dan itu harus ada semangat serius dari pihak terkait," Ucap Zaidid.
Dirinya juga berujar, adanya kegagalan bisa dipicu oleh berbagai faktor hingga Banyuasin gagal mempertahankan trend positif di Porprov. Dikatakan dia, dengar adanya atlit Banyuasin bermain ke Kabupaten lain, kita tidak memungkiri hal tersebut terjadi sebab Kurangnya pembinaan, dan penghargaan dari Pemda Banyuasin.
"KONI dalam menjaga kualitas, harus bisa menghargai atlit jangan sampai atlit yang berpotensi menghasilkan emas di ambil oleh Kabupaten lain. dan harus bisa menjadi wadah Cabang olahraga dalam bergerak serta menjadi wadah memecahkan masalah sesama Cabor, dan fasilitas penunjang dan Penghargaan terhadap atlit," Ujar dia.
Zaidid menegaskan, Kepada Bupati Banyuasin agar segera mengevaluasi KONI Banyuasin yang kita nilai gagal mempertahankan prestasi di Porprov Prabumulih ke -12 tahun 2019,
"Bupati harus segera mengevaluasi kinerja orang-orang di KONI Banyuasin dan Disporapar Banyuasin kenapa bisa gagal, di cari permasalahan mendasarnya, sebab sebelumnya kita lihat statemen kedua orang penting di Banyuasin (Ketua KONI Banyuasin dan Kadis Porapar) bidang olahraga bermimpi tinggi dengan target mereka," tandas dia. (Adm)