![]() |
Walikota Palembang, Harnojoyo, (foto/net) |
PALEMBANG, SP - Menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan sekitar lingkungan masyarakat, Walikota Palembang meminta instansi terkait untuk segera merealisasikan pengaturan jam pembuangan sampah.
Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan pemerintah kota melalui instansi terkait kedepan akan mengatur jam pembuangan sampah. Hal ini dilakukan guna mengatasi penumpukan sampah yang sering tidak terangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang.
"Kita akan atur jam pembuangan sampah ini kedepannya. Bahkan untuk pembuangan sampah ke TPS pun juga akan kita atur," katanya, Kamis (26/12/2019).
Nantinya, jam pembuangan sampah ke TPS ini bisa dimulai pukul 7 malam hingga 5 subuh. Sehingga saat pagi petugas tinggal mengangkut sampah-sampah ini. "Selama ini yang menjadi kendala yakni ketika pagi petugas sudah ambil sampah ada lagi yang membuang sehingga seolah sampah ini tak diangkut," katanya.
Karena itu selain akan diatur jam pembuangan sampah, pihaknya juga akan menempatkan para petugas Satpol PP untuk menjaga di TPS. "Jadi kita akan perdayakan petugas Satpol PP untuk menjaga ini sehingga masyarakat bisa tertib dan tak sembarangan membuang sampah terutama di badan jalan atay trotoar," katanya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat Kota Palembang agar memanfaatkan TPS di setiap kelurahan yang ada. "Setiap kelurahan sudah ada TPS silakan manfaatkan sehingga sampah -sampah bisa dikelola oleh setiap kelurahan," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang (DLHK) Kota Palembang, Alex Fernandus mengatakan kedepan dirinya berencana membuat perwali tentang jam pembuangan sampah. "Saat ini masih menjadi rencana saya. akan saya rapatkan dulu dengan lurah dan camat Sekota Palembang, nantinya akan kita atur apakah membuang sampah hanya di jam 5 pagi sampai jam 7 pagi," ujarnya.
Ia mengatakan, menumpuknya sampah juga lantaran kendala lainnya yakni kurangnya alat atau armada pengangkut sampah yang masih dibutuhkan DLHK. Dari 104 kendaraan yang ada, hanya sekitar 80an unit kendaraan yang bisa digunakan.
"Nah ini artinya masih kurang. Untuk di pasar tradisional saja kita pakai 40 mobil yang mengangkut setiap hari. Belum lagi eksavator kita kurang untuk mendorong sampah-sampah di TPA,"katanya. (Ara)