Notification

×

Tag Terpopuler

Jokowi: Penjahat Investasi Harus Ditindas

Friday, January 03, 2020 | Friday, January 03, 2020 WIB Last Updated 2020-01-03T03:02:30Z
Presiden Jokowi saat menghadiri pembukaan perdagangan saham di tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia (Foto/Ist)

JAKARTA, SP   Presiden RI, Joko Widodo mengapresiasi kinerja bursa saham Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Menjaga kepercayaan investor terutama dari praktek-praktek manipulasi harga yang merugikan menjadi PR bagi OJK dan BEI pada 2020.

“Perlindungan kepada investor harus ditingkatkan, fraud (penipuan) harus ditindas, ciptakan sistem investasi yang transaran dan valid. Harus membangun ekosistem yang baik karena penting menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Presiden.

Presiden juga meminta agar tahun 2020 menjadi momentum bagi OJK dan BEI  sebagai tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator bursa saham.

Data OJK mencatat pada 2019, meski ekonomi Indonesia terdampak pelambatan ekonomi dunia yang mengakibatkan laju investasi dan ekspansi di sektor riil melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen dengan tingkat inflasi terkendali dan stabilitas sektor jasa keuangan yang masih terjaga. 

Di pasar modal, IHSG pada 2019 lalu masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, yaitu 1,70%, ditutup di level 6.299,5. Net buy investor asing di pasar saham mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dari mencatatkan net sell Rp50,7 triliun di tahun 2018 menjadi net buy Rp49,2 T di tahun 2019. 

Kendati demikian, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, menilai aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal tahun 2019 lalu juga terbilang baik, yaitu sebesar Rp166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan 3 equity crowdfunding, atau meningkat dibanding posisi 2018 Rp166,1 triliun dengan 62 emiten baru.

“Ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingginya market confidence ini juga diperkuat oleh hasil survey yang dilakukan oleh Bloomberg terhadap 57 global investors dan traders yang menempatkan Indonesia di ranking tertinggi di antara negara-negara emerging market untuk tujuan investasi di instrumen saham dan surat utang,” kata Wimboh. (Dkd) 
×
Berita Terbaru Update