Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kota Palembang, Harrey Hadi (Foto:Ara/SP)
PALEMBANG,SP-Hingga kini pengembangan kawasan wisata Pulau Kemaro belum menunjukan progres yang berarti. Ini dapat dilihat dari penyusunan Detail Engineering Design (DED) masih belum dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemerintah Kota Palembang.
Kepala Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Litbang Kota Palembang, Harrey Hadi
mengatakan, penyusunan DED menjadi salah satu poin penting dalam tahapan
pengembangan Pulau Kemaro.
Karena, akan membuat Pemerintah Kota
Palembang lebih mudah "menjual" rencana pengembangan Pulau Kemaro
dengan investor ataupun swasta melalui sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU).
"Untuk Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kita sudah ada. Tinggal perlu menyiapkan perencanaan DED dari masing-masing OPD, baik dari PUPR, PRKP ataupun Pariwisata dan terkait lainnya yang kita harapkan 2021 DED-nya sudah selesai," katanya, Senin (16/11/2020).
Untuk tahapan pengembangan kawasan Pulau Kemaro sepenuhnya tidak akan menggunakan dana Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Pemkot Palembang.
"Dana fisik tidak akan
dilakukan menggunakan dana APBD, tidak mungkin sama sekali. Anak kecil saja
bisa mau belanjakannya. Tapi perlu inovasi lain mencari pendanaan diluar APBD.
Kalau dokumen perencanaannya saja tidak punya mau bagaimana caranya dapat dana
APBN, hibah atau investor," katanya.
Bila DED rampung, maka Pemerintah
Kota Palembang juga dapat segera mengajukkan ke Kementerian agar tahapan pengembangan
kawasan Pulau Kemaro memperoleh bantuan dana APBN.
"Kita coba usulkan Rp15 miliar
agar Pulau Kemaro masuk dalam program pencairan pembangunan APBN, tapi sekali
lagi mereka tetap minta DED. Perencanaan ini harus komprehensif, kalau punya
DED bukan hanya bisa menawarkannya ke pusat tapi juga ke perbankan/perusaahan
besar di sini," katanya.
Dijelaskan Harrey, memang belum lama
ini Bank Indonesia memberikan bantuan penataan di kawasan Kampung Air Pulau
Kemaro, namun untuk lahan milik Pemkot sendiri seluas 25 hektar masih harus ada
tindak lanjut.
Sesuai konsep pembagian blok
lingkungan tahun 2019, kawasan Pulau Kemaro akan dibuat menjadi lokasi wisata
terpadu. Dimana akan disediakannya, resort, hunian empat rumah dua lantai, IPAL
Terpadu, Sawah wisata Agropolitan, Tempat pemancingan, parkir kendaraan,
outbond dan Playground, kandang hewan, Bank Sampah, pusat edukasi Agropolitan,
entertainment center 2-4 lantai, hotel/Apartment 8 lantai, commercial (mall)
2-4 lantai, rumah nelayan, golf dan dermaga nelayan.
"Kita terima kasih, BI menata
sebagian kecil dekat Pagoda terutama pemberdayaan ekonomi masyarakat
disana," ujarnya. (Ara)